Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual. (Youtube/Maxresdefault)
Posisi kaki kiri tengah menginjak kopling saat mengendarai mobil bertransmisi manual. (Youtube/Maxresdefault) ( kompas.com)

Saat Mengemudi Mobil Manual Kaki Kiri Tidak Ditempelkan Pada Pedal Kopling

20 September 2020 18:49 WIB

SONORABANGKA.ID - Saat Mengendarai mobil transmisi manual mempunyai sensasi yang berbeda dibandingkan jenis otomatis.

Salah satunya adalah pengemudi bisa memainkan kopling saat akan memindahkan posisi gigi transmisinya.

Hal inilah yang mungkin membuat banyak pengemudi kendaraan roda empat manual yang kemudian menjadi terbiasa meletakkan kaki kirinya pada peda kopling.

Walau hanya sebatas menempelkan saja, ternyata ada dampak buruk yang akan terjadi pada komponen mobil dalam jangka panjangnya.

Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, menyarankan, agar saat mengemudi kendaraan roda empat manual kaki kiri tidak ditempelkan pada pedal kopling.

Masalahnya, saat kaki kiri diletakkan pada pedal kopling bisa menyebabkan kopling merilis sekitar 20 persen.

“Kalau merilis 100 persen sekalian malah tidak apa-apa karena tidak berjalan sekalian,” kata Suparna kepada Kompas.com belum lama ini.

Kalau terus dilakukan, Suparna melanjutkan, akan membuat kampas kopling cepat aus. Hal ini karena kopling menjadi slip saat mesin bergerak plat kopling dan flywheel, cover kopling menyatu.

“Kopling akan terus tergerus, tergesek, setiap kali mobil dipakai. Padahal, seharusnya kopling baru akan tergerus saat perpindahan gigi,” ujar Suparna.

Untuk itu, Suparna mengatakan, saat mengendarai mobil manual sebaiknya kaki kiri tidak terus-terusan diletakkan di atas pedal kopling.

Selain akan membuat kopling cepat habis sebelum waktunya juga akan membuat kaki lebih mudah lelah saat berkendara.

“Usia rata-rata kopling mencapai 80.000 kilometer, tetapi jika kebiasaan meletakkan kaki di atas pedal kopling terus dilakukan bisa jadi sebelum batas pemakaian habis, kopling sudah harus diganti,” ucap Suparna.

Suparna menambahkan, kebiasaan ini kebanyakan dilakukan oleh mereka yang baru dalam tahap belajar mengendarai mobil atau juga para ibu-ibu rumah tangga.

Kalau kondisi kopling sudah aus, Suparna merekomendasikan untuk mengganti secara satu paket yakni kampas beserta cover koplingnya.

kalau hanya diganti kampasnya saja maka masa pemakaiannya tidak akan panjang. Hal ini dikarenakan permukaan cover kopling yang aus atau tidak rata, akan berpengaruh pada kinerja kopling.

“Kalau tidak diganti satu paket kemampuannya tidak bisa maksimal, paling setelah 40.000 kilometer sudah diganti. Karena permukaan cover kopling yang lama ini tidak rata, sehingga kontak dengan kampas kopling juga tidak akan maksimal 100 persen,” ucap Suparna.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Mobil Transmisi Manual, Kaki Kiri Jangan Nempel di Pedal Kopling", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/09/20/070200315/pakai-mobil-transmisi-manual-kaki-kiri-jangan-nempel-di-pedal-kopling?page=all#page2.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm