SonoraBangka.id - Makan bersama merupakan salah satu cara manusia untuk bersosialisasi. Merupakan hal biasa ketika budaya makan bersama yang ditemui di tengah masyarakat. Namun kini muncul budaya baru ketika orang korea memilih untuk makan sendiri. Budaya makan sendiri ini dikenal dengan nama honbap. Honbap berasal dari kata honja yang artinya sendiri dan bap berarti nasi. Melansir Data Spring, Honbap dahulu dianggap tabu bagi orang korea. Orang-orang yang makan sendiri dianggap mengalami kehidupan sosial yang buruk. Kini, honbap justru semakin banyak diminati dan dilakukan orang Korea.
Menurut survey Korean Consumers Food and Beverages Consumption yang digelar Juni 2017 - Mei 208 , tren honbap munul karena alasan kenyamanan dan kebebasan. Honbap ini sering dilakukan ketika waktu makan malam. Bisa dikatakan bahwa honbap adalah cara meluangkan waktu berkualitas untuk diri sendiri dan melepaskan diri dari tekanan sehari-hari, dikutip dari The Week. Bahkan selebritas seperti mantan anggota Girl's Generation, Tiffany Young, pernah memposting video tentang keterlibatannya dalam honbap.
Dilansir dari CJ, budaya makan sendiri (honbap) tidak hanya dilakukan oleh lajang. Orang yang sudah berkeluarga sekalipun sering melakukan honbap. Kondisi tersebut menjelaskan bahwa honbap sudah umum di Korea. Hasil survey juga menyebutkan, biasanya orang-orang yang melakukan honbap lebih memilih makanan yang sederhana seperti olahan telur, ramyun, dan olahan daging.
Tren makan sendiri selain di Korea, sudah menyebar ke negara Jepang dan Amerika Serikat. Misalnya di Jepang, bisa dijumpai restoran ramen khusus untuk makan sendiri. Restoran itu menyediakan bilik-bilik yang hanya bisa menampung satu orang pengunjung di tiap bilik. Kini, budaya honbap bukan hanya sebuah cara untuk meluangkan waktu sendiri namun juga sudah menjadi sebuah tren dunia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Honbap, Tren Makan Sendirian ala Orang Korea", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/food/read/2020/09/21/133155075/honbap-tren-makan-sendirian-ala-orang-korea?page=all#page2.