Diplomat muda RI, Silvany Austin Pasaribu menggunakan hak jawab dalam Sidang Majelis Umum PBB, untuk membantah tudingan yang dilayangkan PM Vanuatu, Bob Loughman soal isu Papua.
Diplomat muda RI, Silvany Austin Pasaribu menggunakan hak jawab dalam Sidang Majelis Umum PBB, untuk membantah tudingan yang dilayangkan PM Vanuatu, Bob Loughman soal isu Papua. ( Youtube: KompasTV)

Soal Isu Papua, Diplomat Muda RI Skakmat PM Vanuatu di Sidang PBB

28 September 2020 08:59 WIB

SonoraBangka.ID - Perdana Menteri Negara Vanuatu, Bob Loughman membahas isu terkait pelanggaran HAM di Papua dalam Sidang Majelis Umum PBB.

Tuduhan tersebut sontak langsung mendapat bantahan dari Indonesia.

Melalui hak jawab dalam Sidang Majelis Umum PBB, Diplomat muda RI, Silvany Austin Pasaribu membantah tudingan yang dilayangkan PM Vanuatu, Bob Loughman soal isu Papua.

Loughman, dalam pidato virtualnya meyinggung soal isu dugaan pelanggaran HAM yang ia sebut dilakukan Indonesia terhadap rakyat Papua.

Menanggapi hal itu, Silvany Austin Pasaribu mengatakan apa yang dilakukan Vanuatu sebagai tindakan memalukan.

“Sangat memalukan bahwa negara satu ini selalu memiliki obsesi berlebihan mengenai bagaimana Indonesia bertindak atau memerintah negaranya sendiri,” ujarnya di akun Youtube PBB saat berpidato, Minggu (27/9/2020).

Silvany pun mengungkapkan dirinya bingung dengan sikap Vanuatu, yang selalu berusaha mengajari negara lain, tanpa memahami prinsip fundamental dari Piagam PBB.

Menurutnya dalam piagam tersebut sudah jelas bahwa setiap negara harus saling menghargai dan tidak ikut campur dalam urusan domestik negara lain.

“Setiap negara harus saling menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara lainnya,” tegasnya.

Silvany pun menegaskan jika Vanuatu belum memahaminya, jangan coba-coba menceramahi negara lain.

Silvany pun menegaskan dengan keras bahwa Vanuatu bukanlah repesentasi dari masyarakat Papua.

“Kalian jangan berkhayal menjadi orang Papua,” katanya.

Dia juga menegaskan bahwa Indonesia akan terus berjuang melawan usaha separatisme yang menggunakan HAM  sebagai kedok.

Apalagi, Papua dan Papua Barat sudah menjadi bagian dari Indonesia sejak 1945.

“PBB dan komunitas global sudah mendukungnya sejak beberapa dekade lalu. Ini sudah final, permanen dan tak mungkin diubah,” ungkapnya.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.TV : https://www.kompas.tv/article/111613/tegas-diplomat-muda-ri-sekakmat-pm-vanuatu-soal-isu-papua-di-sidang-pbb

 

SumberKompas. TV
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm