SonoraBangka.id - Proses mengajarkan kejujuran pada anak membutuh waktu yang tidak singkat.
Apalagi saat ini, anak usia balita pada umumnya mulai bisa menyampaikan alasan dan juga berbohong.
Namun, orangtua tidak perlu panik karena menurut psikologi perkembangan, bicara tidak jujur bisa dianggap sebagai perkembangan kognitif yang sehat.
Penting bagi orangtua untuk memahami serta mengingat bahwa kejujuran tidak sesederhana mengucapkan yang sebenarnya.
Lagi pula, di dunia ini tidak semua orang suka dengan seseorang yang selalu berkata apa adanya.
Nah, menurut Gene Beresin, seorang psikolog anak, bahwa mengajarkan kejujuran adalah permainan panjang yang kompleks dan bernuansa.
“Mengetahui yang benar dari yang salah mendahului apa yang kita sebut 'kejujuran' dan 'kebenaran.' Itu adalah konsep yang jauh lebih tinggi untuk anak-anak," katanya.
Seperti, pada saat anak berusia lima atau enam tahun, mereka mengerti apa itu kebenaran dan kebohongan.
Anak-anak yang lebih muda, seperti balita, tahu 'baik' dan 'buruk.'
Dikatakan Beresin, bahwa itulah awal kejujuran, dan mereka mencontoh dari tindakan orangtuanya.
Berikut yang dilakukan orang tua agar memiliki anak-anak yang jujur.
1. Bersikap jujur
Ini adalah sikap yang jelas. Orangtua harus punya sikap yang sama,saat mengajarkan anak kejujuran.
Jadi, usahakan untuk tidak berbohong di depan mereka.
Contohnya saja, ketika sedang pergi ke mal dengan anak dan pasangan menunggu di rumah, lalu terlambat pulang karena keasyikan melihat-lihat barang, seharusnya jangan mengaku macet pada orang rumah.
Katakanlah yang sebenarnya, bahkan tentang hal-hal kecil.
Karena kebiasaan ini akan diperhatikan dan ditiru anak.
2. Mengakui kesalahan
Jika orangtua membuat kesalahan, misalnya lupa memasukkan makanan favorit anak dalam bekal sekolah, maka akui hal tersebut.
"Mengatakan yang sebenarnya, mengakuinya, meminta maaf untuk itu dan menebus kesalahan adalah sangat penting," ujar Beresin.
3. Berikan penghargaan dan buka diskusi
Membesarkan anak-anak yang jujur membutuhkan banyak kesabaran.
Sangat penting mereka merasa nyaman bersikap jujur dengan orangtua, sehingga hukuman bukanlah hal mutlak.
Karena seiring bertambahnya usia anak, kehidupan mereka berubah.
Dikatakan Beresin, orangtua harus mau setidaknya memberikan penghargaan kepada anak-anak karena berbicara tentang hal-hal yang mungkin membuat mereka kesulitan.
Orangtua tak perlu mengubah peraturan, hanya mendorong anak untuk bersikap jujur.
Jadi, disaat anak-anak melanggar aturan, miliki beberapa konsekuensi untuk perilaku itu. Namun, diskusikan dan jelaskan aturan-aturan itu, sambil juga memuji anak karena bersikap jujur.
Nah, hal itu akan membantu untuk terus jujur kepada orangtua di masa depan.
4. Kejujuran butuh waktu
Melatih kejujuran tidaklah singkat, butuh proses.
Setiap tingkatan usia pun butuh pendekatan berbeda.
Setidaknya butuh waktu agar anak benar-benar paham soal kejujuran dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Saat berhadapan dengan anak-anak, percakapan tentang kejujuran cenderung masuk dalam kategori "benar" atau "salah"; dengan remaja, orang tua yang jujur berbicara tentang mengapa kejujuran adalah alat sosial yang berharga dan kapan ketika menyembunyikan informasi penting untuk menjaga hubungan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Mengajarkan Kejujuran Pada Anak?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/07/16/120419120/bagaimana-mengajarkan-kejujuran-pada-anak?page=all.