Dan tak hanya itu, tidur anak juga menjadi tidak nyenyak.
Jovi menekankan, sebelum melatih anak tidur sendiri, orangtua perlu membangun fondasi rasa aman dalam diri anak.
Salah satu cara yang bisa orangtua lakukan adalah mengajak anak untuk mendesain kamarnya sendiri.
Mulai dari pilihan warna kamar, seprai yang hendak digunakan untuk tempat tidur, posisi warna kamar, seprai yang hendak digunakan untuk tempat tidur, hingga meletakkan mainan kesukaan anak.
“Kalau anak mendesain sendiri kamarnya, itu berarti anak sudah punya rasa keterlibatan sama kamar. Biasanya lebih mudah untuk anak tidur sendiri,” kata Jovi.
Namun terkadang, ada juga anak yang meskipun sudah mendesain kamarnya sendiri tetap ingin tidur bersama orangtuanya.
Jika hal itu terjadi, maka orangtua harus memberitahu anak secara perlahan dan terus menerus.
Orangtua juga bisa membacakan dongeng agar anak mau tidur di kamarnya
Atau bisa juga awalnya menemani anak tidur. Lalu setelah anak tidur pulas baru ditinggal.
Diungkapkan Jovi, ini bisa dilakukan secara bertahap hingga akhirnya anak bisa tidur sendiri.
Jadi intinya jangan ada pemaksaan dengan cara apapun karena itu membuat anak merasa tidak nyaman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Akibat yang Bisa Terjadi Kalau Anak Dipaksa Tidur Sendiri", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/10/16/172611820/akibat-yang-bisa-terjadi-kalau-anak-dipaksa-tidur-sendiri.