Masa pandemi ini juga menyulitkan anak perempuan mengakses layanan kesehatan reproduksi sehingga risiko kehamilan remaja meningkat dan tekanan dari orangtua untuk menikah ikut meningkat.
Setiap tahunnya di seluruh dunia, diperkirakan ada 12 juta anak perempuan berusia di bawah 18 tahun dinikahkan dini.
Girls Not Bride, jaringan organisasi yang memperjuangkan penghentian pernikahan anak, menyebutkan, kasus perkawinan anak banyak ditemui di India, Afrika, dan Amerika Latin.
Selama ini sekolah bisa melindungi anak-anak perempuan dari tekanan menikah, namun sekarang ini sebagian besar sekolah masih ditutup untuk mencegah penularan Covid-19.
Kepala organisasi Girls Not Brides Faith Mwangi-Powell, mengatakan bahkan setelah pandemi, sepertinya banyak anak perempuan tak akan kembali ke sekolah.
Untuk itu, Powell memastikan mereka agar bisa sekolah lagi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pernikahan Dini Diprediksi Meningkat Setelah Pandemi", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/05/17/100000620/pernikahan-dini-diprediksi-meningkat-setelah-pandemi.