SonoraBangka.id - PT PLN (Persero) wilayah Bangka Belitung kembali menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Pemprov. Babel). Kerja sama ini membahas tentang sinergi pelayanan publik dalam penyediaan penyelenggaraan tenaga listrik. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Kerja Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (11/11/20).
Kesepakatan kerja sama ini telah disetujui oleh Gubernur Erzaldi Rosman dan telah ditandatangani dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) oleh kedua belah pihak.
Menurut Gubernur Erzaldi MoU penyediaan tenaga listrik di Babel ini sangat penting sehingga, kebutuhan listrik Babel menjadi lebih baik dan akan memberikan kelancaran pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.
"Nota kesepakatan ini sangat penting karena, ini terkait kesediaan listrik kita, untuk itu dengan MoU ini kegiatan pengembangan listrik menjadi lancar," ungkapnya.
General Manager PT PLN Babel, Abdul Mukhlis menjelaskan, MoU ini dilakukan dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat yang terbaik sehingga, kebutuhan listrik di Babel sesuai yang diinginkan.
"Intinya kita buat MoU untuk pelayanan kepada masyarakat, di dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. PLN tidak dapat bekerja sendiri, kita bergandeng tangan dengan Pemprov. Babel," ujarnya.
Dalam penjelasannya, hal ini sangat membantu ketika terjadi kelangkaan BBM. Pihaknya, menyediakan kendaraan listrik serta, penyediaan energi baru terbarukan. Membantu mengurai sampah yang ada di tengah masyarakat, juga yang berhubungan kelistrikan lainnya.
"Kita sudah memulai uji coba memanfaatkan untuk dijadikan tenaga listik, ini kami lakukan di Pulau Tinggi dan insyaAllah kami lanjutkan di tempat lain," ujarnya.
Oleh sebab itu, hal semacam ini membutuhkan sinergi dengan pemda terutama mengenai perizinan.
Untuk diketahui, dalam penyediaan tenaga listrik di Babel, PLN telah membangun kabel bawah laut dari Pulau Sumatera ke Bangka sepanjang 36 km. Saat ini masih dalam progres pembagunan dan diperkirakan tahun 2021 dapat sudah dapat dioperasikan dengan menambah kapasitas lebih kurang 400 MW.