“Seperti salah menginjak pedal (gas dan rem) bisa dihindari. Akan tetapi kebanyakan pengemudi mobil matik itu menggampangkan,” ucap Marcell.
Dilanjutkan Marcell, ada anggapan bila sudah bisa mengendarai mobil manual pasti bisa mengendarai mobil matik.
“Namun masalah kebiasaan wajib diberikan waktu adaptasi yang cukup sehingga memori otot manusia bisa terbiasa mengemudi mobil matik,” tutur Marcell.
Menurut Marcell, perlu adanya pelatihan untuk membiasakan diri pada saat mengemudikan mobil dengan transmisi otomatis.
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia ( SDCI), Sony Susmana, mengatakan, kejadian mobil matik menyeruduk banyak disebabkan karena pengemudi gagal operasional.
"Pengemudi pemula belum paham dan terampil dalam melakukan SOP yang benar, ini sepele tapi bahaya. Salah injak gas yang harusnya rem tidak boleh terjadi," ujar Sony.
Ditambahkan Sony, sebaiknya pengemudi pemula yang baru mengendarai mobil matik tidak serta merta turun ke jalan raya, sebelum yang bersangkutan memang sudah layak.
Menurut Sony, bila hal ini terjadi sangat berbahaya dan bisa saja fatal hingga menyebabkan korban jiwa.
"Standar mengemudi itu bukan bisa, tapi harus paham dan mampu. Pengemudi harus mempelajari dari A sampai Z tentang operasional yang aman," kata Sony.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cara Benar Mengemudi Mobil Transmisi Matik Agar Tak Menyeruduk", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2020/11/12/091200315/cara-benar-mengemudi-mobil-transmisi-matik-agar-tak-menyeruduk?page=all#page2.