SONORABANGKA.ID - Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang, Eddy Supriadi menyambut baik kebijakan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, terkait sekolah tatap muka di masa Pandemi Covid-19.
Eddy mengungkapkan, ini adalah momen yang ditunggu-tunggu, karena kebijakan dan keputusan terkait hal ini tergantung pada kesiapan masing-masing daerah dan berdasarkan diskresi maupun evaluasi kepala daerah.
"Alhamdulillah disaat-saat harapan masyarakat ingin melaksanakan tatap muka ini menjadi legalitas kita, artinya kewenangan itu seutuhnya diserahkan kepada pemerintah daerah, dengan SKB empat menteri ini semakin terbuka untuk pembelajaran tatap muka tahun pelajaran 2020/2021," ungkap Eddy.
Di sisi lain, dirinya pun tak menepis bahwa selama ini ada kekhawatiran yang dirasakannya, bila ingin membuka sekolah di tengah pandemi di Kota Pangkalpinang.
"Selama ini ada kekhawatiran dalam hati saya, kalau terjadi sesuatu tidak ada rambu yang diberikan pemerintah pusat itu akan mengkhawatirkan, akhirnya kita akan di buly-buly, dan sekarang sudah diperbolehkan buka sekolah dan ini adalah langsung keputusan menteri, seperti dayung bersambut hal yang sangat kami tunggu-tunggu," tuturnya.
Menurut Eddy, saat ini seluruh sekolah di Kota Pangkalpinang sudah siap melanggelar pembelajaran tatap muka, hanya saja terkendala dengan pembagian zona.
"Kita hanya terkendala zona, sebagaimana keputusan mentri pendidikan sebelumnya sekolah yang boleh melaksanakan tatap muka hanya sekolah di zona kuning dan hijau, dan kita Pangkalpinang sampai hari ini masih orange. Kalau kesiapan sekolah jangan tanya lagi sekolah kita sudah siap sejak Oktober lalu," terang Eddy.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Babel, Prof Bustami Rahman, mengatakan keputusan yang diberikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, tentu sudah berdasarkan hasil survey dan koordinasi dengan tim gugus tugas pusat.
"Saya rasa pak Mentri mengambil keputusan itu sudah sangat paham, dan tentunya sudah berkoordinasi dengan ketua gugus tugas pusat tentunya, jadi mau tidak mau keputusan ini harus tetap dilaksanakan, dan mungkin ini lah yang sangat ditunggu-tunggu masyarakat kita," jelas Bustami.
Dia menyebutkan, jika nanti sekolah tatap muka dilaksanakan tahun depan protokol kesehatan harus ketat diterapkan.
"SOP yang ketat itu bisa berbeda-beda antara SOP TK, SD, SMP, dan juga SMA, mislanya seperti SMA protokok kesehatannya sudah ketat nah untuk SD dan SMP harus lebih katat lagi," sebutnya
Menurutnya, keputusan untuk sekolah tahun depan di bulan Januari itu sebenarnya bukan mendesak, tapi lebih ke mengobati kebosenan anak-anak yang sudah hampir sembilan bulan balajar di rumah.
"Kalau rindu itu relatif lah ya, yang jelas mengobati kebosenan dan kemudian ilmu pengetahuna dan pembangunan karakter itu ditangani oleh guru, dan guru-guru juga semakin lama tidak mengajar nati lupa juga," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Bangkapos.com dengan judul Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pangkalpinang Sambut Baik Ide Sekolah Tatap Muka