SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman menjelaskan bahwa, Indonesia adalah salah satu negara penghasil gaharu yang memiliki biodiversitas atau jenis-jenis pohon penghasil gaharu terbesar di dunia, yaitu kurang lebih 15 spesies gaharu.
Namun demikian, saat ini komoditi gaharu di Indonesia masih tergantung pada gaharu alam yang diyakini dapat merusak alam karena, diambil dari pohon-pohon yang masih sangat aktif dan apabila ini didiamkan akan sangat mengganggu kelestarian lingkungan.
Oleh sebab itu, pihaknya bersama Forum Petani Gaharu Tanaman Rakyat Indonesia telah mengembangkan budi daya gaharu, terlebih di Kepulauan Bangka Belitung.
Melalui forum diharapkan Pemerintah Republik Indonesia khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI dapat mengakui komunitas ini sehingga, pada saat ekspor nanti dapat lebih bersaing dengan gaharu alam tentunya, melalui regulasi yang menguntungkan petani gaharu budi daya.
Dalam rangka pengembangan budi daya gaharu, juga dibutuhkan sinergi dari semua pihak terkait ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangannya. Dengan sinergitas pemda, pemkab, para petani budi daya gaharu, termasuk para peneliti Litbang dan Inovasi LHK RI ini, budi daya gaharu akan dapat memberikan kontribusi yang sangat nyata bagi masyarakat dan menghargai kelestarian alam.