SONORABANGKA.ID - Presiden Joko Widodo mengungkapkan, dengan adanya pandemi yang melanda dunia, maka tantangan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) semakin berat.
Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, hal tersebut tidak boleh menurunkan target yang ada.
“Tantangan ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dan tidak boleh menurunkan target SDGs kita. Kita harus mencari cara-cara baru, kita harus menemukan terobosan-terobosan baru agar kita bisa melakukan lompatan dalam mencapai target SDGs,” kata Jokowi dalam Konferensi Tahunan TPB/SDGs Indonesia Tahun 2020 yang ditayangkan secara virtual pada kanal YouTube Bappenas RI, Kamis (17/12/2020).
Jokowi menilai tidak ada cara lain, inovasi harus terus dilakukan untuk mencapai target SDGs tersebut.
Menurutnya, cara yang lebih efektif dan efisien harus dikembangkan serta hasil yang lebih maksimal harus diperjuangkan.
“Saya yakin, kita menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang bisa kita gunakan. Setiap peneliti, setiap akademisi, setiap institusi pendidikan pasti mempunyai keunggulannya masing-masing. Setiap praktisi, baik di pemerintahan, di masyarakat sipil maupun di swasta pasti mempunyai pengalaman yang berbeda-beda. Kekayaan pengetahuan itulah yang harus kita sinergikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi menegaskan, dibutuhkan keseriusan untuk saling berbagi dan bersinergi guna mencapai target yang telah ditetapkan. Selain itu, dibutuhkan juga agenda dan target yang jelas di setiap forum yang ada.
“Orkestrasi nasionalnya harus jelas, harus kuat, agar sharing pengetahuan ini bisa berkelanjutan dan bisa menghasilkan rekomendasi yang konkret. Setiap gagasan harus dijabarkan dalam aksi kebijakan yang jelas dan terstruktur,” kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, Indonesia harus memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang terkini dan terus berinovasi dengan didukung oleh perkembangan tersebut.
“Saya selalu perintahkan agar semua pejabat pemerintah untuk selalu meminta masukan dari para ahli,” ujarnya.