“Promo Overdose, ini yang orang atau fans gue yang kadang banyak yang gak tahu, pada saat itu gue promo Overdose di radio-radio di New York.”
“Gue dibilang 'Ada 3 strip club yang mau lo dateng cuma 30 menit.”
“Jadi dia bilangnya walk through, lo cuma datang dan DJ akan memainkan lagumu.”
“Kamu seperti hosting, kemudian kamu keluar,” beber Agnez Mo.
“Hosting maksudnya seperti menyanyi atau nggak?” tanya Daniel Mananta penasaran.
“Nggak, hosting seperti ada pesta, kamu hanya perlu berada di sana,” jawab sang bintang tamu yang menegaskan dirinya saat itu bahkan tak dituntut untuk tampil bernyanyi.
“Bahkan nggak tampil?” timpal Daniel Mananta tak percaya.
“Bahkan tidak tampil, kamu hanya ada di sana. Jadi lo benar-benar masuk, DJ-nya memainkan lagumu dan memperkenalkan dirimu, tapi itu di strip club,” tegas Agnez Mo.
“Berapa duit biasanya?” cecar sang presenter.
“Satu klub 25.000 dolar AS. 25 ribu, 3 strip club dalam satu malam, cuma 30 menit,” jawab Agnez Mo.
“350 juta itu kira-kira ya. Ya Tuhan. Satu setengah jam elu bisa ngedapetin kayak satu miliar gitu misalnya,” celetuk Daniel Mananta terperangah.
Sayangnya, tawaran menggiurkan serta gemerincing dolar itu tak membuat Agnez Mo lantaran ia memilih untuk menolaknya.
Penolakan sang penyanyi ini bahkan membuat para bule yang berada di manajemennya sampai melotot tak percaya.
“Lo tau nggak mukanya orang-orang pas gue ngomong ‘Maaf aku gak bisa melakukan itu’ mukanya mereka kayak ‘Tunggu dulu, apa?’,” kenang Agnez Mo seraya memeragakan tatapan melotot yang diterimanya.
“Sekali lagi, aku tidak menghakimi. Itu kamu itu hidupmu tapi itu bukan aku. Hidupku jauh lebih berarti dari hanya karierku. Aku sebagai perempuan, aku sebagai seorang ibu suatu saat. Aku sebagai anak Tuhan,” tutur Agnez Mo mengungkap alasan di balik sikapnya ini.