Sementara itu, studi lain menunjukkan bahwa hubungan pernikahan yang buruk terkait dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Umumnya, stres akan menghasilkan respons "fight or flight" (lawan atau lari) dalam keadaan darurat.
Di saat respons tersebut terus-menerus aktif, tubuh akan mengalami gangguan baik fisik maupun emosional.
Stres dapat mengganggu keseimbangan internal tubuh dan memicu sakit kepala, sakit perut, tekanan darah tinggi dan bahkan nyeri dada, sebut Raddell.
Juga, stres dikaitkan dengan penyakit jantung dan kanker.
"Semakin lama rasa tidak percaya dipertahankan, besar kemungkinan Anda akan melihat beberapa gejala fisik tersebut," jelas dia.
Ketika salah satu pihak dapat menciptakan suasana keamanan secara emosional untuk pasangannya, sistem saraf bergeser ke mode "rest and digest" (istirahat dan mencerna), dan sistem tubuh berfungsi optimal.
Oleh sebab itulah, Raddell menganjurkan pasangan menikah untuk mencari bantuan lebih cepat apabila tengah berjuang dengan stres dalam rumah tangga.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nikah Bikin Stres? Ada Cara untuk Menghadapinya", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/09/094454520/nikah-bikin-stres-ada-cara-untuk-menghadapinya?page=all&utm_source=Google&utm_medium=Newstand&utm_campaign=partner.