Lebih jauh, Harry mengaku ingin media sosial dipenuhi kebenaran bukan informasi yang salah, ada kesetaraan dan inklusivitas, bukan ketidakadilan dan rasa takut.
" Media sosial juga harus menjadi tempat orang bebas berbicara, tapi bukan menjadikannya sebagai senjata menyerang orang lain,” tambah adik Pangeran William itu.
Pangeran Harry dan Meghan Markle sebenarnya memiliki banyak pengikut di media sosial.
Di Instagram contohnya, mereka memiliki lebih dari 10 juta pengikut.
Jumlah itu jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan akun resmi Kerajaan Inggris.
Tak lama setelah mengundurkan diri dari anggota senior kerajaan, Pangeran Harry dan Meghan Markle sempat memanfaatkan media sosial untuk kepentingan organisasi nirlaba mereka, Archewell.
Tapi setelah keputusan terbaru ini, maka pasangan tersebut tidak akan lagi menggunakan platform serupa.
Sebelum ini, pada 2016 lalu, suaminya juga pernah mengecam media sosial karena adanya ujaran kebencian, rasisme, dan seksisme.
Namun selain itu, Meghan memang terhitung memiliki pengalaman buruk dengan media sosial.
Meghan pernah merasa menjadi orang yang paling diejek di dunia lewat media sosial setelah bertunangan dengan Pangeran Harry.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangeran Harry dan Meghan Markle Berhenti Pakai Medsos, Ada Apa?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/11/185915920/pangeran-harry-dan-meghan-markle-berhenti-pakai-medsos-ada-apa?page=2.