Ketika dalam tahap pengujian, vaksin hanya terbukti melindungi orang yang menerimanya dari penyakit itu sendiri.
Riset menuntjukan bahasa dua dosis pemberian vaksin sekitar 95 persen populasi akan mengembangkan kekebalan untuk melindungi diri dari virus.
"Namun, itu tidak berarti bahwa orang yang kebal tidak dapat membawa virus dan menularkannya ke orang lain jika mereka terpapar," ucap Abunasser.
Vaksin hanya meminimalisir kemungkinan seseorang untuk jatuh sakit karena terpapar virus. Belum ada bukti yang menunjukan bahwa vaksin juga bisa mencegah seseorang untuk tidak membawa dan menularkan virus ke orang lain.
"Meskipun vaksin memang meminimalisir kemungkinan jatuh sakit, manfaatnya akan efektif jika kita juga melakukan tindakan pencegahan," ujar Abunasser.
Mencegah penularan virus corona
Untuk mengakhiri pandemi ini, semua pihak tetap harus waspada dan saling bekerjasama. “Sampai kita dapat mengatasi pandemi ini, kita masih harus mengikuti protokol kesehatan," ujar Abunasser.
Vaksin hanyalah salah satu senjata untuk melawan pandemi ini. Itu berarti, kita harus melengkapi "senjata" untuk melawan vaksin ini dengan melakukan langkah pencegahan.
Menurut Abunasser, langkah terbaik untuk mengatasi dan mengendalikan pandemi adalah dengan menjaga jarak sosial, mencuci tangan, dan memakai masker.
"Bagaimanapun juga, mengatasi pandemi ini tak bisa hanya bergantung pada vaksin saja," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penerima Vaksin Covid 19 Tetap Bisa Tularkan Virus Corona, Mengapa?", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/16/180000468/penerima-vaksin-covid-19-tetap-bisa-tularkan-virus-corona-mengapa-?page=all#page2.