Angka 85 dBA termasuk tingkat kebisingan suara yang tinggi dan menimbulkan risiko kerusakan pendengaran jika seseorang terpapar dalam jangka waktu lama.
Peserta tidak diberi tahu jika kedua kopi itu sama, tetapi mayoritas kelompok menilai kopi yang dikonsumsi dalam kondisi lebih tenang memiliki rasa lebih enak.
Studi tersebut menemukan bahwa peserta yang meminum kopi cenderung tidak memerhatikan atribut sensorik seperti rasa manis, pahit, dan asam kopi ketika peserta mendengar suara yang bising.
Di tempat atau lingkungan yang bising, peserta kurang bersedia untuk memesan dan membeli kopi. Dari studi itu, terungkap bahwa kita dapat menikmati kopi di pagi hari jika berada dalam tempat yang lebih tenang.
Studi ini bukan satu-satunya penelitian yang melihat dampak kebisingan suara pada pengalaman mencicipi makanan atau minuman.
Peneliti Charles Spence melakukan tinjauan lengkap terhadap fenomena tersebut pada tahun 2014.
Dia melihat studi lain di tahun 2004 yang meneliti pengaruh tingkat suara musik latar pada konsumsi minuman beralkohol.
Ditemukan, peningkatan kebisingan suara menyebabkan orang mengonsumsi alkohol lebih banyak.
Sementara, studi di tahun 1989 yang dilakukan peneliti A McCarron dan KJ Tierney memperoleh hasil yang sama untuk konsumsi minuman ringan.