Infeksi tetanus juga lebih umum di daerah padat penduduk.
Diagnosis tetanus
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa gejala tetanus, seperti otot kaku dan kejang yang menyakitkan.
Tidak seperti banyak penyakit lainnya, tetanus pada umumnya tidak didiagnosis melalui tes laboratorium.
Namun, dokter mungkin masih melakukan tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan penyakit dengan gejala serupa.
Ini termasuk meningitis, infeksi bakteri yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, atau rabies, infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak.
Dokter juga akan mendasarkan diagnosis tetanus pada riwayat imunisasi. Seseorang berisiko lebih tinggi terkena tetanus
jika belum diimunisasi atau jika terlambat mendapatkan suntikan penguat.
Cara mengobati tetanus
Perawatan tetanus tergantung pada tingkat keparahan gejala tenanus atau ciri-ciri tetanus yang dialami.
Tetanus biasanya diobati dengan berbagai terapi dan pengobatan, seperti:
Dalam beberapa kasus, prosedur pembedahan yang disebut debridement dapat digunakan untuk mengangkat jaringan mati atau terinfeksi.
Jika seseorang dengan tetanus mengalami kesulitan menelan dan bernapas, mereka mungkin memerlukan tabung pernapasan atau ventilator, yakni mesin yang memindahkan udara masuk dan keluar dari paru-paru.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Penyebab Tetanus yang Perlu Diwaspadai", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/02/120500268/5-penyebab-tetanus-yang-perlu-diwaspadai?page=all#page2.