SonoraBangka.Id - Tetanus adalah infeksi serius yang memengaruhi sistem saraf dan menyebabkan otot di sekujur tubuh menegang.
Kondisi ini disebabkan oleh racun yang dibuat oleh spora bakteri Clostridium tetani yang dapat ditemukan di tanah, debu, dan kotoran hewan.
Ketika spora memasuki luka daging yang dalam, mereka tumbuh menjadi bakteri yang dapat menghasilkan racun yang kuat, tetanospasmin.
Racun tersebut dapat merusak saraf yang mengontrol otot (neuron motorik), sehingga bisa menyebabkan otot kaku dan kejang.
Oleh sebab itu, tetanus juga biasa disebut sebagai lockjaw karena infeksi sering kali menyebabkan kontraksi otot di rahang (jaw) dan leher.
Tapi, pada akhirnya kontraksi otot bisa menyebar ke bagian tubuh lain. Infeksi tetanus termasuk kondisi yang tak layak dianggap remeh karena bisa mengancam jiwa jika tidak ditangani.
Melansir Health Line, kejang otot yang parah akibat tetanus dapat menyebabkan sejumlah komplikasi kesehatan serius.
Ini termasuk:
Hampir semua kasus tetanus terjadi pada orang yang belum pernah divaksinasi atau pada orang dewasa yang tidak mengikuti suntikan penguat tetanus 10 tahun sekali unuk memastikan kekebalan.
Jika Anda termasuk di antara orang tersebut, penting untuk mengenal beragam gejala tetanus sebagai langkah deteksi dini.
Ciri-ciri tetanus
Melansir Mayo Clinic, tanda dan gejala tetanus dapat muncul kapan saja dari beberapa hari hingga beberapa minggu setelah bakteri tetanus masuk ke tubuh melalui luka.
Masa inkubasi rata-rata adalah tujuh hingga 10 hari.
Ciri-ciri tetanus yang umum terjadi, meliputi:
Tanda dan gejala tetatus lain yang mungkin terjadi, termasuk:
Seseorang yang mencurigai mengelami gejala tetanus, penting untuk segera menemui dokter.
Selain itu, baik bagi siapa saja untuk dapat menghubungi dokter apabila belum pernah mendapatkan suntikan penguat tetanus dalam 10 tahun terakhir dan memiliki luka yang dalam atau kotor.
Diagnosis tetanus
Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk memeriksa gejala tetanus, seperti otot kaku dan kejang yang menyakitkan.
Tidak seperti banyak penyakit lainnya, tetanus pada umumnya tidak didiagnosis melalui tes laboratorium.
Namun, dokter mungkin masih melakukan tes laboratorium untuk membantu menyingkirkan penyakit dengan gejala serupa.
Ini termasuk meningitis, infeksi bakteri yang memengaruhi otak dan sumsum tulang belakang, rabies, maupun infeksi virus yang menyebabkan pembengkakan otak.
Dokter juga akan mendasarkan diagnosis tetanus pada riwayat imunisasi pasien. Seseorang berisiko lebih tinggi terkena tetanus jika belum diimunisasi atau jika terlambat mendapatkan suntikan penguat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Ciri-ciri Tetanus yang Perlu Diwaspadai", Klik untuk baca: https://health.kompas.com/read/2021/01/01/120700368/5-ciri-ciri-tetanus-yang-perlu-diwaspadai?page=all#page2.