Mereka akan mencari lagu seperti musik metal, untuk menggambarkan perasaan dengan lirik dan musik berisik.
Musik bisa membantu mengidentifikasi dan mencocokkan perasaan.
Dengan kata lain, ada elemen terapeutik di dalamnya, yang bisa membantu kita mengatur emosi.
Jadi, musik bisa membuat Anda merasa tidak sendirian, dan masih ada orang yang mengerti perasaan yang sedang muncul.
Secara mental, mungkin dampak baik musik metal sudah dipahami.
Namun, terdapat satu dampak buruk dari musik metal yang bisa mencederai tubuh, yakni gerakan “head bang”.
Gerakan head bang dilakukan oleh musisi dan penggemar musik metal di saat lagu sedang dilantunkan.
Head bang dilakukan dengan menggerakkan kepala ke bawah dan atas atau berputar, mengikuti tempo musik metal yang sedang dimainkan.
Jika temponya bertambah kencang, maka gerakannya juga akan mengikuti.
Menurut penelitian, gerakan head bang dapat meningkatkan risiko cedera leher jika dilakukan dengan kecepatan 130 kali per menit.
Setelah mengidentifikasi 11 lagu yang cenderung membuat pendengarnya head bang, peneliti berkesimpulan, head bang dengan kecepatan 146 kali per menit bisa membuat pelakunya sakit kepala dan pusing terutama jika gerakan kepala dan leher lebih dari 75 derajat.
Untuk mencegah hal ini, peneliti menegaskan untuk tidak melakukan head bang terlalu cepat.
Musisi juga dipaksa untuk memberikan label “peringatan head bang” di depan sampul album fisik mereka.
Jika dilakukan di atas kecepatan rata-rata, kebiasaan head bang malah bisa menimbulkan penyakit lebih parah, seperti stroke sampai cedera otak traumatis.
Nah, apakah Anda tertarik untuk mendengarkan musik dari band-band yang mengusung genre tersebut, setelah mengetahui dampak baik dan buruk musik metal ?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Musik Metal dan Dampaknya Bagi Kesehatan, Baik atau Buruk?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/05/104427120/musik-metal-dan-dampaknya-bagi-kesehatan-baik-atau-buruk?page=3.