Menurut National Institutes of Health, ada orang yang teratur BAB dua kali sehari. Tapi ada juga yang bisa BAB tiga kali seminggu.
Sedangkan menurut De Latour, idealnya apabila seseorang minum cukup setiap hari, maka dia akan BAB setiap hari juga.
De Latour menambahkan, meskipun rentang waktu BAB berbeda setiap orang, tidak BAB selama delapan hari atau lebih tidak bisa dianggap sepele.
Sama juga apabila terbiasa BAB tiga atau empat hari sekali. Lalu ternyata sudah lima hari tidak BAB, maka kondisi ini bisa jadi mengkhawatirkan.
Jika sembelit atau konstipasi yang terjadi memicu perasaan khawatir, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter.
Selain itu, menurut ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic Christine Lee, MD, perhatikan juga kebiasaan gaya hidup selama beberapa hari terakhir.
Misalnya seseorang mulai melakukan diet pada hari Minggu. Kemudian dirinya tidak BAB sampai hari Kamis.
Hal ini bisa jadi menandakan ada yang salah dengan pola makan. Salah satunya tidak mendapatkan cukup serat.
Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah konsumsi obat dalam beberapa hari terakhir.
Beberapa obat dapat menyebabkan sembelit seperti obat penurun tekanan darah dan nyeri.
Apabila tidak ada yang berubah, baik pola makan atau obat, tapi konstipasi terjadi, maka bicaralah dengan dokter.
Terlebih bila saat berhasil BAB ditemukan darah dalam tinja, sakit perut terus-menerus, dan pendarahan dari rektum.
Tanda lain yang harus diperhatikan adalah demam, muntah, tidak bisa buang angin, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, serta nyeri punggung bawah.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sembelit Hal Lumrah, Tapi Jangan Anggap Sepele Apabila Mengalaminya Lebih dari Sepekan, https://www.tribunnews.com/kesehatan/2021/01/05/sembelit-hal-lumrah-tapi-jangan-anggap-sepele-apabila-mengalaminya-lebih-dari-sepekan?page=all.