1. Demam adalah cara tubuh melawan infeksi. Untuk membantu tubuh ‘berperang’ lebih baik, biarkan anak beristirahat yang cukup dan jangan pernah membangunkan anak untuk memberikan obat. Jika anak tertidur, biarkan ia tidur nyenyak.
2. Tetap menggunakan termometer untuk memantau suhu tubuh anak dengan akurat. Jangan hanya menggunakan tangan untuk mengukur suhu tubuh.
3. Tak perlu buru-buru membawa anak ke dokter saat anak demam. Pantau terus kondisi anak di rumah, pastikan anak minum air, buang air kecil, dan tetap merespons dengan baik.
4. Pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi. Apapun yang ia inginkan, entah itu susu, teh hangat, atau bahkan sup boleh diberikan. Jika usianya masih di bawah dua tahun, ibu bisa memberi ASI sesering mungkin.
5. Hindari memakaikan baju tebal pada anak saat demam. Baju yang tipis dan nyaman akan membuatnya merasa lebih baik.
6. Obat sebenarnya tak dibutuhkan jika demam anak di bawah 38.9 derajat celcius. Tapi, orangtua bisa memberikan obat penurun panas jika memang diperlukan, misalnya saat anak sulit tidur karena merasa tak nyaman.
Kapan harus membawa anak ke dokter:
1. Anak berusia kurang dari 8 minggu dengan demam di atas 38 derajat celcius.
2. Anak yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat kemoterapi.
3. Jika anak mengalami demam hingga 3 hari tanpa menunjukkan tanda-tanda pilek, batuk, atau nyeri.
4. Setiap demam yang berlangsung hingga 5 hari harus ke dokter, meski anak terlihat sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Panik, Lakukan Ini di Rumah Saat Anak Demam", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2019/10/16/184839520/jangan-panik-lakukan-ini-di-rumah-saat-anak-demam?page=all.