SonoraBangka.id - Saat ini semakin banyak saja orang yang menghabiskan waktunya di depan layar gadget, entah itu ponsel, laptop ataupun televisi, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini.
Namun, salah satu efek yang perlu diwaspadai dari kebiasaan itu adalah pancaran sinar biru dari perangkat gadget.
Untuk mengatasinya, orang lalu berbondong-bondong memesan kacamata antisinar biru.
Kacamata ini diklaim dapat mengurangi efek kelelahan dan yang dirasakan oleh mata dan melindungi mata karena paparan cahaya biru.
Namun, efektifkah? Perusahaan optik Zenni mengatakan penjualan untuk produk penghalang cahaya biru Blokz telah meningkat 60 persen setiap tahun selama 2 tahun terakhir, dengan hampir 2 juta pasang terjual pada tahun 2020 saja.
Kacamata jenis ini sudah populer di kalangan pekerja kantoran dan gamer.
“Tetapi yang pasti pandemi telah berdampak nyata (pada penjualan), hampir semua orang menyerap lebih banyak cahaya biru digital daripada sebelumnya," kata Sean Pate dari bagian pemasaran dan komunikasi untuk Zenni.
Perusahaan kacamata Book Club mengatakan penjualan kacamata jenis ini hingga Maret dan April 2020 naik 116 persen dibandingkan waktu yang sama pada tahun 2019, dengan lonjakan terus berlanjut.
“Kamu tidak pernah memprediksi momen seperti (pandemi global) adalah momen di mana sebuah merek berkembang dan tiba-tiba mulai laku dan mendapatkan perhatian,” kata direktur kreatif Hamish Tame.
Perusahaan riset pasar 360ResearchReports mengatakan pasar global untuk kacamata blue light diperkirakan akan meningkat menjadi 28 juta dollar AS (Rp 394 miliar) pada tahun 2024, naik dari 19 juta dollar AS (Rp 267 miliar) pada tahun 2020.
Kacamata ini diklaim dapat mengurangi efek kelelahan dan yang dirasakan oleh mata, melindungi mata, meningkatkan kualitas tidur, dan pencegahan penyakit mata karena sinar biru dari gawai.
Karena kacamata ini adalah produk yang lebih baru, tidak banyak penelitian yang dapat menunjukkannya.
Organisasi dokter mata Amerika (American Academy of Ophthalmology/AAO) mengatakan kamu sebenarnya tidak membutuhkannya.
Mereka juga tidak memberikan rekomendasi jenis kacamata tertentu untuk melindungi mata dari cahaya biru karena gadget.
Organisasi tersebut mengatakan cahaya biru dari perangkat digital tidak menyebabkan penyakit mata dan bahkan tidak menyebabkan kelelahan mata.
Masalah yang dikeluhkan orang hanya disebabkan oleh penggunaan perangkat digital yang berlebihan.
“Gejala ketegangan mata digital terkait dengan cara kita menggunakan perangkat digital, bukan cahaya biru yang keluar darinya,” kata AAO.
Selain itu menurut para ahli bukti-bukti penelitian yang ada sebenarnya belum menunjukkan lensa kacamata yang memblokir sinar biru dapat meningkatkan kinerja visual, mengurangi gejala kelelahan mata atau meningkatkan kualitas tidur kualitas.
Tetapi beberapa ahli mata percaya bahwa kacamata ini sebenarnya memiliki manfaat.
Greg Rogers, ahli kacamata senior di Eyeworks di Decatur, GA, mengatakan bahwa dia telah melihat manfaat kacamata anti cahaya biru di antara pelanggan tokonya.
Jika klien menghabiskan waktu di depan layar lebih dari 6 jam setiap hari, maka teknik reduksi cahaya biru disarankan, baik itu kacamata atau layar khusus untuk monitor komputer.
Dewan Visi, yang mewakili industri optik, mengatakan pihakya tidak mempromosikan merek atau produk tertentu.
Nah maka dari itu, sebelum memutuskan untuk membeli kacamata khusus ini, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter mata dan menentukan perawatan seperti apa yang sebaiknya dijalani.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seberapa Efektif Kacamata Khusus Antisinar Biru dari Gadget? ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/01/26/070903020/seberapa-efektif-kacamata-khusus-antisinar-biru-dari-gadget?page=all&utm_source=Google&utm_medium=Newstand&utm_campaign=partner.