SonoraBangka.id - Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Rosman membahas 7 poin pendistribusian Bahan Bakar Minyak di Bangka Belitung bersama Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Kuningan, di Jakarta Selatan beberapa hari lalu.
Poin-poin yang dibahas pertama, mengenai rencana pemindahan Fuel Terminal Pangkal Balam, kedua terkait pendirian Pertashop dan pangkalan khusus usaha mikro di tiap-tiap desa; dan ketiga, program Langit Biru di Bangka Belitung (penjualan pertalite dengan harga premium untuk kendaraan pelat kuning).
Unuk poin keempat yaitu, penghilangan premium di Bangka Belitung; kelima, penyediaan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) di SPBU; keenam, penambahan tabung LPG 3 kg perdana, mengingat adanya ribuan tabung LPG yang tenggelam saat pengiriman ke Belitung dan adanya usulan pangkalan baru di desa-desa; serta ketujuh, mengenai pengendalian LPG 3 kilogram menggunakan kartu dengan melibatkan pihak perbankan.
Gubernur Erzaldi menjelaskan bahwa, program ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penghilangan premium.
"Untuk itu kami meminta dukungan, namun ada beberapa hal yang harus dikondisikan. Pertama, pastikan pertashop harus kita dirikan terlebih dahulu, seiring waktu kita sudah menyiapkan langkah-langkah dalam rangka mengambil kebijakan untuk menghapus premium ini," ujarnya.
Gubernur Erzaldi juga berharap adanya target waktu untuk merealisasikan perta shop dan penghilangan premium. Untuk percepatan program ini, pihaknya segera mengadakan pertemuan dengan Hiswana Migas dan Bumdes, guna memastikan perta shop dan melihat kebutuhan integrasi wilayah sehingga kebutuhan akan BBM tidak terputus.
"Terkait Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), terus terang, hal ini didorong oleh KPK agar program mobil listrik selaras dengan pemerintah daerah dan ini juga selaras dengan program Langit Biru," tegasnya.