SONORABANGKA.ID - Adalah Peralihan penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di dalam negeri masih menemui tantangan tersendiri.
Di samping harga yang masih cukup tinggi dan terbatasnya infrastruktur pendukung, tata cara serta biaya perawatan pun jadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya.
Apalagi, banyak kabar beredar soal anggapan perawatan baterai yang cukup sulit dan mahal, serta rentannya kerusakan di bagian motor penggerak. Lalu, apakah benar demikian?
Putra Samiaji sebagai General Manager Service PT Hyundai Motors Indonesia, mengatakan bahwa pemilik dan pengguna mobil listrik sejatinya tidak perlu khawatir karena perawatan kendaraan sangatlah mudah.
"Kendaraan listrik masih butuh servis berkala. Tetapi uniknya durasi atau interval servis lebih efisien dan murah seiring sedikitnya komponen di kendaraan tersebut. Kira-kira, servis di tiap 15.000 kilometer," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.
Secara rinci, pengecekkan mobil ini terbagi dalam dua jenis yakni perawatan umum dan khusus.
Pada perawatan umum, pemeriksaannya meliputi sistem pendingin, diagnostik, air pendingin, oil reduction gear, kondisi baterai, jalur selang rem, pedal rem, dan rem parkir.
Sementara perawatan khusus meliputi minyak rem, disc brake dan brake pad, steering gear rack, driveshaft, ban, ball joints suspense depan, baut dan mur di sasis, cairan refrigerator AC, kompresor AC, filter udara AC, serta ERA-GlONASS system baterai (opsional atau sesuai kebutuhan).
"Bagi fluida seperti baterai cooler (pendingin baterai) diganti tiap 60.000 kilometer. Serta, jangan lupa untuk mengecek rem dan olinya," papar dia.
"Memang kendaraan ini tidak ada engine running, tetapi dia punya motor penggerak roda yang butuh pelumas. Jadi butuh sekitar 1 liter dan tidak perlu pergantian berkala," lanjut Putra.
Sementara untuk menghindari potensi kerusakan pada baterai, diimbau untuk pemilik mobil listrik menghindari parkir di lokasi dengan temperatur tinggi alias panas.
"Kalau bisa, jangan sampai terpapar dengan matahari langsung dalam waktu yang lama. Cari tempat parkir yang cukup sejuk," ujar Head of After Sales Service Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto.
Tak hanya itu, Ia juga mengingatkan bila dalam penggunaan sehari-hari, pemilik mobil listrik wajib menjaga kapasitas baterainya. Jangan biarkan baterai dalam keadaan kosong, begitu pula sebaiknya dalam waktu yang lama.
"Pengguna dapat memaksimalkan metode pengisian daya normal atau fasilitas home charging dengan arus listrik rendah, dan minimalisir penggunaan metode quick charging dengan arus tinggi kecuali diperlukan," ujar Bodierto.
"Jika konsumen hanya dapat menggunakan metode quick charging, kami rekomendasikan untuk tetap menggunakan metode pengisian daya normal setidaknya sekali dalam dua minggu," lanjutnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Perawatan Mudah buat Pemilik Mobil Listrik", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/02/01/173100715/tips-perawatan-mudah-buat-pemilik-mobil-listrik?page=all#page2.