2. Gunakan mode manual
Gunakan pengaturan kamera dengan mode manual (M) agar bisa lebih menyesuaikan dengan kondisi di lapangan saat memotret.
Dengan menggunakan mode manual, Anda bisa mengatur exposure atau pencahayaan pada gambar termasuk menyesuaikan ISO atau sensitivitas cahayanya.
Semakin tinggi angka ISO, semakin sensitif sensor kamera terhadap cahaya.
Maka apabila memotret hujan di saat langit masih terang, ISO bisa diatur ke angka 800.
Sebaliknya bila langit mulai gelap, naikkan angka ISO di atas 800 sesuai dengan menu yang terdapat pada kamera.
Sebagai catatan, setiap kamera memiliki angka maksimal dan minimal ISO yang berbeda-beda.
3. Manfaatkan air hujan
Selain mendatangkan masalah bagi fotografer, turunnya hujan juga bisa menjadi berkah tersendiri bagi fotografer.
Pasalnya mereka bisa memanfaatkan genangan air untuk memperindah foto.
Caranya dengan menggunakan teknik refleksi atau pantulan sekitar untuk menghasilkan foto dengan dimensi yang luas.
Bukan hanya itu, fotogarfer dapat pula manfaatkan hujan menjadi background atau latar belakang objek utama pada foto.
Jika ingin membuat latar belakang air hujan menjadi lebih lembut atau blur, atur shutterspeed atau kecepatan sensor pada kamera di angka rendah yakni 1/125.
Namun, jika ingin mendapatkan gambar percikan air dengan lebih detail dan fokus, gunakan pengaturan shutterspeed tinggi yakni 1/1000.
Satu lagi sebagai informasi, bahwa pengaturan shutterspeed juga berpengaruh terhadap pencahayaan gambar yang dihasilkan.
Jadi, itulah hal-hal yang perlu dilakukan ketika memotret saat musim hujan. Selamat mencoba dan semoga hasilnya bagus ya!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Memotret di Musim Hujan, Jangan Lupa Lakukan 3 Hal Ini", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/02/074200320/memotret-di-musim-hujan-jangan-lupa-lakukan-3-hal-ini?page=3.