Lebih lanjut dijelaskan, masing-masing masker memiliki berat sekitar 4 gram.
Artinya masker bisa menambah lebih dari 40 ribu kilogram plastik di alam.
Oleh karenanya, sangat penting untuk memastikan masker sekali pakai benar-benar terbuang di tempat sampah dan bukan di alam terbuka.
Apalagi ada kemungkinan masker bisa terlepas saat dipakai atau bahkan tidak sengaja jatuh. Pada akhirnya hal itu menyebabkan masker terbuang tidak pada tempatnya.
Menyikapi hal tersebut, Laura Riiska dari Keeping Tampa Bay Beautiful memberikan solusi yakni penggunaan tali pengikat atau lanyard.
Lanyard dapat membantu mencegah masker terlepas atau jatuh terbuang. Dengan begitu, masker tetap bisa dibuang pada tempatnya.
KTBB juga meminta para pemakai masker untuk memotong tali pengait sebelum dibuang. Cara itu dapat mencegah satwa liar terjerat masker.
Masker kain Di sisi lain, Amanda Keetley selaku pendiri Less Plastic, menilai tidak ada cara yang aman untuk membuang masker wajah sekali pakai.
Untuk menyelamatkan lingkungan, lebih baik masyarakat menggunakan masker yang bisa dicuci sehingga dapat dipakai berkali-kali alias masker kain.
"Apa pun cara yang dilakukan untuk membuang masker sekali pakai, itu hanya akan membuat volume sampah semakin banyak," kata Keetley.
Dia mengatakan, masker sekali pakai sebaiknya benar-benar digunakan dalam situasi medis.
Di luar itu, Keetley menyarankan penggunaan masker kain.
Mike Bilodeau, direktur regional PlasticOceans untuk Eropa, mendorong pembuatan alat pelindung diri (APD) seperti masker menggunakan elemen plastik yang dapat didaur ulang dan digunakan kembali.
Dengan begitu, masker lebih ramah lingkungan dalam jangka panjang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dapat Cemari Lingkungan, Ini Tips Aman Buang Masker ", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/06/155133520/dapat-cemari-lingkungan-ini-tips-aman-buang-masker?page=2.