SonoraBangka.id - Perayaan Hari Valentine bukan lagi hal yang asing di telinga, bahkan untuk kita yang hidup di Indonesia.
Ya memang, perayaan hari kasih sayang seperti datang begitu cepat, ketika kita baru saja melewati momen Natal dan tahun baru.
Kartu ucapan berbentuk hati, hiasan dan mawar berwarna merah, hingga beragam bingkisan cokelat menjadi ornamen yang kerap mewarnai datangnya Hari Valentine.
Namun, sudah tahukah kamu dari mana tradisi Hari Valentine berasal?
Sejarah Hari Valentine — dan kisah santo pelindung di baliknya, masih diselimuti misteri.
Kita tahu bahwa Februari telah lama dirayakan sebagai bulan romansa, dan Hari Valentine -seperti yang kita kenal sekarang, mengandung pengaruh tradisi Kristen dan masa Romawi kuno.
Namun siapakah Santo Valentine, dan bagaimana dia dikaitkan dengan peringatan hari kasih sayang ini?
Sejarah Gereja Katolik mengakui setidaknya tiga santo yang berbeda dengan nama Valentine atau pun Valentinus, dan semuanya menjadi martir.
Salah satu legenda menyebut, Valentine adalah seorang santo yang mengabdi pada abad ketiga di Roma.
Di masa itu Kaisar Claudius II memutuskan bahwa pria lajang akan menjadi tentara yang lebih baik daripada jika mereka memiliki istri dan keluarga.
Dengan pemahaman itu, Claudius melarang pernikahan bagi pria muda.
Namun Valentine menyadari ketidakadilan dari keputusan tersebut, dan dia menentang Claudius.
Santo Valentine terus menggelar pemberkatan pernikahan untuk pasangan-pasangan muda secara diam-diam.
Ketika tindakan Valentine terungkap, Claudius pun memerintahkan agar Valentine dihukum mati.
Dia lalu menjadi martir, dan tubuhnya dimakamkan di pemakaman Via Flaminia, pada tanggal 14 Februari 270.
Dari sanalah kemudian muncul tradisi di lingkungan gereja Katolik yang disebut dengan festival Santo Valentine.
Kisah lain
Namun, ada kisah lain yang menyebut Santo Valentine yang dimaksud adalah santo yang berasal dari Terni.
Dia adalah seorang uskup yang juga tewas dipenggal oleh Claudius II di luar Roma.
Cerita ini menyebut, Santo Valentine dibunuh karena berusaha membantu orang Kristen melarikan diri dari penjara Romawi yang kejam, di mana mereka dipukuli dan disiksa.
Sementara, menurut salah satu legenda, Valentine yang dipenjara mengirimkan ucapan " valentine" pertama setelah dia jatuh cinta pada seorang gadis muda —mungkin putri sipir penjara — yang mengunjunginya selama dalam sel.
Sebelum kematiannya, diduga dia menulis surat yang bertanda tangan "from your Valentine" sebuah ekspresi yang masih digunakan sampai sekarang.
Meskipun kebenaran di balik sejumlah legenda Valentine tidak jelas, namun cerita-cerita itu menekankan daya tarik dia sebagai sosok yang simpatik, heroik, dan — yang terpenting — romantis.
Pada abad pertengahan, berkat reputasi ini Valentine pun menjadi salah satu santo paling populer di Inggris dan Perancis.
Lalu, dari mana bentuk hati merah berasal?
Banyak orang percaya, bentuk itu terinspirasi dari tanaman yang sekarang sudah punah bernama Silphium dari kota Cyrene di Afrika.
Bentuk daunnya berbentuk hati dan tanaman itu digunakan untuk pewarna makanan, sirup obat batuk dan afrodisiak.
Selain itu, sudah lama dipercaya bahwa warna merah adalah warna yang memicu gairah dan membuat seseorang terlihat lebih menarik.
Ilmuwan di University of Rochester melakukan penelitian yang menemukan bahwa orang lebih tertarik pada orang lain yang mengenakan pakaian merah.
Kemudian, dari mana ide cokelat berasal?
Nah, untuk yang satu ini -ternyata, tak lebih dari sekadar strategi pemasaran yang baik.
Adalah seorang Richard Cadbury yang mulai merancang kotak berhias untuk wadah cokelat, -termasuk kotak berbentuk hati, yang mungkin telah mengubah perjalanan industri, hingga hari ini.
Meski kekasih dalam konteks asmara yang sering disangka mendapatkan semua perhatian ketika hari Valentine, namun -tentu, semua orang bisa merayakannya.
Bahkan, menurut Good Housekeeping, penerima paling umum dari kartu ucapan hari Valentine adalah guru.
Jadi, tak perlu ada syarat cinta romantis di sana.
Ya, mungkin karena guru memang memiliki banyak murid di kelasnya.
Nah, bagaimana dengan kamu?
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah di Balik Munculnya Tradisi Hari Valentine", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/10/125041020/kisah-di-balik-munculnya-tradisi-hari-valentine?page=all.