Pada saat hamil, energi seorang ibu itu habis semua ke bayinya.
Padahal, anak-anak di bawah 19 tahun itu masih dalam fase pertumbuhan.
"Jika dia menikah lalu hamil di masa pertumbuhan, kecerdasannya juga tidak akan berkembang secara optimal," terangnya.
"Sehingga, dia menjadi perempuan yang tidak pandai dan akhirnya menjadi ibu yang tidak pandai," sambung dia.
Dengan menjadi ibu yang tidak pandai, dia tidak bisa menstimulasi anaknya dengan baik.
Akhirnya generasi penerusnya menjadi kacau dan bermasalah.
3. Emosional
Perkembangan emosi seorang remaja banyak diwarnai oleh gejolak karena di ini tugas perkembangannya adalah mencari identitas diri.
Menurut Nina, pernikahan dini sangat menghambat seseorang yang sedang mencari identitas diri.
Apalagi, jika pernikahan tersebut mengandung kekerasan. "Hal itu sangat tidak sehat bagi perkembangan identitasnya.