SonoraBangka.id - Ramai diperbincangkan di media sosial Twitter pada Minggu (14/2/2021) kemarin terkait topik gaji Rp 250 juta.
Pembicaraan mulai dari pertanyaan Jenny Jusuf melalui akun @JennyJusuf, mengenai penghasilan minimal calon pasangan.
Hal itu ditanggapi akun Andrea Gunawan (@catwomanizer) yang kemudian menyebut angka Rp 250 juta.
“250jt per bulan minimal dan udah siapin dana pensiun juga, kalau nggak, jomplang nanti,” tulisnya.
Komentar Andrea langsung viral di Twitter dan masih menjadi perbincangan yang meluas, bahkan hingga berita ini dinaikkan.
Tak sedikit orang yang menganggap jumlah tersebut fantastis dan mempertanyaan profesi apa saja yang bisa mendapatkan nominal gaji sebesar itu setiap bulannya.
Terlepas dari perdebatan soal nominal, topik keuangan, termasuk detail mengenai gaji pasangan, ternyata sering luput dari pembahasan para calon pengantin.
“Banyak sekali pasangan yang belum membicarakan, entah karena sungkan, malu, menganggap “masa mau tanya penghasilan berapa”, takut nanti dianggap matre.”
“Padahal Ketika mau menikah, banyak sekali yang harus dibahas secara terbuka antara calon suami dan istri, salah satu yang paling penting adalah finansial.”
Demikian diungkapkan oleh Elly Nagasaputra, MK, CHt, konselor pernikahan dari www.konselingkeluarga.com, kepada Kompas.com, Senin.
Menurutnya, perempuan yang bisa menetapkan standar penghasilan calon suami seperti Andrea justru memahami tentang dirinya dan apa yang diinginkannya ketika berumah tangga.
“Dalam arti kata tahu apa yang dia mau, tahu standar hidupnya seperti apa, tahu ekspektasinya seperti apa.
Menurut saya itu sangat baik,” ujarnya. Faktanya, Elly banyak menemukan klien yang datang konseling dengan keluhan masalah keuangan.
Beberapa keluhan yang sering ditemui seperti tidak adanya keterbukaan soal penghasilan atau istri yang lebih dominan daripada suami sehingga suami merasa insecure.
Masalah lainnya yang juga sering muncul adalah tentang perbedaan gaya hidup. Misalnya, Ketika suaminya sangat hemat sementara istrinya sangat boros.
“Jadi banyak isu ketidaksepahaman, merahasiakan penghasilan atau penghasilan salah satu lebih besar, istri-istri yang seperti itu banyak banget,” ungkap Elly.
Di awal pernikahan, mungkin kesenjangan penghasilan itu masih tidak menjadi masalah.
Namun, setelah pernikahan bergulir selama bertahun-tahun dan kebutuhan biaya semakin besar, barulah potensi masalah bermunculan.
Itulah mengapa topik keuangan tak boleh ketinggalan untuk dibahas sebelum pasangan menikah.
Pembicaraan mengenai keuangan sangat penting untuk dilakukan sejak kedua belah pihak sudah serius mau melangkah ke jenjang pernikahan.
Jika kamu adalah pihak yang punya inisiatif untuk memulai percakapan itu, maka cobalah jelaskan dengan baik-baik kepada pasangan tentang maksud pertanyaanmu.
Sampaikan bahwa pertanyaan itu tidak bermaksud buruk, melainkan untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Bahkan, pembicaraan terkait biaya pernikahan pun idealnya juga ikut dibahas.
“Kalau tidak tahu mulai dari mana bisa mendatangi konselor untuk konseling pranikah, jadi ada pedoman untuk membicarakan perlunya keterbukaan finansial, termasuk rencana ke depannya bagaimana,” ungkapnya.
Nah, jika pihak laki-laki maupun perempuan sama-sama sungkan dan tidak tahu bagaimana harus memulai percakapan ini, cobalah berkonsultasi dengan ahli agar mendapatkan arahan yang tepat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral soal Gaji 250 Juta, Perlukah Bahas Penghasilan Sebelum Menikah?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/16/060300720/viral-soal-gaji-250-juta-perlukah-bahas-penghasilan-sebelum-menikah-?page=3.