Data dari penelitian yang dilakukan oleh GA Circular menunjukkan, bahwa meskipun botol PET berwarna secara teknis dapat didaur ulang, transisi dari penggunaan botol PET berwarna menjadi PET jernih akan meningkatkan nilai plastik secara signifikan di pasar after-use.
"Berdasarkan apa yang kami lihat di lapangan, botol PET yang jernih merupakan suatu hal yang sungguh dibutuhkan oleh industri daur ulang," ungkap Managing Director Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano.
"Botol ini jauh lebih mudah untuk diubah menjadi benda lain yang berguna. Sehingga apabila dikelola dengan baik, nantinya bisa menggerakkan ekonomi sirkular dan dampaknya cukup luas," lanjut dia.
Sebab, selain plastik PET, ada sejumlah material sampah yang memiliki nilai jual secara ekonomi.
Sano juga mengingatkan, agar masyarakat atau para konsumen lebih giat lagi untuk melakukan pemilahan sampah.
Setidaknya, memilah sampah mana yang bisa didaur ulang dan mana sampah yang dapat dijadikan sebagai kompos atau residu.
"Supaya sampah daur ulang tidak berujung menjadi limbah yang menumpuk di TPS, sebaiknya kita pilah, kumpulkan, dan berikan ke tempat daur ulang yang sudah tersedia," imbuhnya.
Kemasan baru botol PET jernih Sprite diluncurkan bersamaan dengan Project #LihatDenganJernih, sebuah gerakan kolektif untuk mengajak masyarakat mengelola dan mengumpulkan sampah kemasan botol plastik PET jernih.
Project #LihatDenganJernih akan berlangsung selama dua bulan dari bulan Maret hingga April 2021.
Nah, nantinya botol ini akan didaur ulang menjadi benda yang bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Botol Plastik PET Lebih Ramah Lingkungan?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/19/180759520/benarkah-botol-plastik-pet-lebih-ramah-lingkungan?page=2.