Kecemasan memang tidak terdaftar sebagai penyebab Gerd.
Namun, penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 menunjukkan, kejadian kecemasan pada wanita dengan Gerd lebih tinggi dibandingkan pada populasi umum.
Selain itu, orang dengan Gerd dan masalah kecemasan mungkin memiliki gejala yang lebih sering dan lebih parah, sehingga menyebabkan penurunan kualitas hidup.
Beberapa ahli percaya, bahwa zat kimia otak cholecystokinin (CCK) yang telah dikaitkan dengan gangguan panik dan gangguan pencernaan, mungkin berperan dalam prevalensi Gerd pada orang dengan gangguan kecemasan.
Ada teori yang mengatakan, kecemasan dapat memperlambat pencernaan, meningkatkan asam lambung, atau mengakibatkan peningkatan ketegangan otot yang dapat memberi tekanan pada perut.
Faktor penyebab lain adalah ketika orang-orang merasa cemas, mereka cenderung melakukan perilaku yang dapat memicu atau memperburuk refluks asam seperti merokok, minum alkohol, atau mengonsumsi makanan berlemak.
Ini bisa menjadi perilaku menenangkan yang kemudian menyebabkan rasa sakit dan heartburn yang tidak nyaman.
Kebalikannya, mungkin juga benar karena gejala Gerd seperti nyeri dada dan kesulitan menelan dapat mengkhawatirkan dan meningkatkan kecemasan atau memicu serangan panik.
Oleh karena itu, pastikan segera menemui ahli kesehatan untuk diagnosis dan rencana perawatan yang tepat, jika kita curiga memiliki kecemasan, Gerd, atau keduanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kecemasan Picu Munculnya Gerd, Benarkah?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/21/230000020/kecemasan-picu-munculnya-gerd-benarkah-?page=2.