Menurut ahli mikrobiologi dan penulis penelitian Dr. Katie Laird, temuan ini bisa menjadi tanda bahaya bagi tenaga kesehatan karena mereka sering bertemu pasien.
"Jika pakaian tenaga kesehatan tidak sering dicuci, pakaian dapat menularkan virus dari satu pasien ke pasien lain," kata Dr. Laird seperti dikutip New York Post.
"Temuan kami menunjukkan, tiga kain yang paling sering digunakan untuk pakaian tenaga kesehatan memiliki risiko penularan virus,” tambah dia.
Dalam hal sanitasi, peneliti juga menemukan, deterjen dan air hangat baru bisa mematikan virus secara efektif pada kain katun pada suhu 67 derajat Celsius.
Dr. Laird menyebut, tenaga kesehatan harus berganti pakaian saat bertugas sebelum pulang ke rumah. Tak hanya itu, usahakan pakaian jangan dibawa pulang.
Sebab masih ada kemungkinan pakaian dapat meninggalkan virus di permukaan lain ketika dibawa pulang.
"Staf rumah sakit harus menahan diri mengenakan seragam hingga ke rumah," ujar Dr. Laird.
Sementara itu, hasil penelitian memperkuat rekomendasinya agar semua seragam layanan kesehatan harus dicuci di rumah sakit, atau di binatu industri.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Covid-19 Bisa Bertahan di Baju hingga 3 Hari, Benarkah?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/02/25/142544120/covid-19-bisa-bertahan-di-baju-hingga-3-hari-benarkah?page=2.