Orangtua juga bisa mengenalkan anak pada berbagai hal, seperti musik, seni, atau olahraga.
"Contohnya, ajak anak latihan lempar bola sejak kecil. Kalau anak kita sampai usia lima tahun tetap konsisten tidak berubah dan masih senang bermain bola, kita bisa mengajak anak masuk ke sekolah sepak bola," tambahnya.
3. Pendukung anak
Memberi perhatian kepada anak saat sedang mengasah bakatnya juga tidak kalah penting, sebut Vera.
"Cara memberi perhatian pada anak bisa bermacam-macam, misalnya menyaksikan anak saat ia mengikuti pertandingan sepak bola," ucap Vera mencontohkan.
4. Pendamping anak
Selain mendukung anak, lanjut Vera, orangtua juga bisa menjadi pendamping anak saat mereka mengalami beberapa hal dalam proses pengembangan bakat mereka.
Misalnya saat anak bosan atau jenuh latihan, atau pun kalah dalam pertandingan. Ketika anak emosi, orangtua cenderung memberi saran dan solusi kepada anak.
Cara itu tidak perlu kita lakukan sebagai orangtua, menurut Vera. "Kita dengerin dulu aja, karena terkadang anak butuh didengar dan dipahami.
Biarkan anak mengeluarkan emosinya, dan terima bahwa emosi anak itu hal yang wajar.
Nah, dari situlah baik orangtua dan anak mencari cara untuk menghilangkan perasaan emosi itu," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Peran Orangtua dalam Mengembangkan Bakat Anak", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/11/05/204842020/peran-orangtua-dalam-mengembangkan-bakat-anak?page=all.