SONORABANGKA.ID - Bagian Pelumas kendaraan atau oli mesin terdiri dari base oil yang ditambahkan aditif. Komposisinya 80-85 persen base oil ditambahkan 5-15 persen aditif.
Brahma Putra Mahayan, Jr Technical Specialist Pertamina Lubricants, mengatakan, aditif berguna untuk memperbaiki sifat base oil yang digunakan.
" Aditif adalah zat kimia yang ditambahkan dalam jumlah yang relatif sedikit, untuk memperbaiki (base oil), membentuk sifat pelumas yang diinginkan pada operasi pelumasan," kata Brahma saat acara Pertamina Lubricants Workshop belum lama ini.
Brahma mengatakan setidaknya ada sepuluh jenis aditif yang biasa ditambahkan dalam pelumas.
Sepuluh aditif tersebut ialah viscosity modifier, detergent, oxidation inhibitor, oiliness agent, rust inhibitor, corrosion inhibitor, anti-foam agent, dispersant, pour point depressant, dan anti-wear agent.
Tiap aditif punya fungsi yang berbeda-beda. Seperti detergen, fungsinya untuk membersihkan hasil sisa pembakaran di ruang bakar, serta rust inhibitor yang mencegah karat.
Adapula metal deactivator. Brahma menyebut bahan ini digunakan untuk mencegah material di dalam mesin bereaksi antara satu sama lain.
" Oli kalau tidak dipakai tapi ada di dalam mesin. Di dalam mesin ada banyak berbagai material, ada besi, tembaga, nikel dan lain-lain, dan partikel itu meski mesin tidak bergerak tapi mereka bersifat sebagai katalis," katanya.
"Katalis sebagai mak comblang si A dan B, awalnya ketemu tidak ada apa-apa, tapi ada si C yang bersifat mak comblang, jadinya si A dan B jadi ada cemistry dan ada rasa," kata Brahma.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Dilakukan Penambahan Aditif pada Pelumas Kendaraan ", Klik untuk baca: https://otomotif.kompas.com/read/2021/03/01/110200815/mengapa-dilakukan-penambahan-aditif-pada-pelumas-kendaraan-.