Efektivitas latihan mencium bau untuk anosmia
Studi kohort retrospektif di pengujung 2020 yang dirilis di jurnal Laryngoscope mengungkap potensi manfaat melatih indra penciuman untuk mengobati anosmia secara alami.
Para peneliti menganalisis data 153 penderita gangguan indra penciuman pasca-infeksi atau post-infectious olfactory dysfunction (PIOD) di Jerman.
Indra penciuman para pasien dilatih dengan mencium beragam aroma seperti kayu putih, lemon, bunga mawar, kayu manis, cokelat, kopi, lavender, madu, sampai stroberi.
Di awal percobaan, kemampuan hidung dalam mencium bau ditakar dan diuji lagi setelah enam bulan menjalani latihan.
Setelah enam bulan latihan mencium bau, para ahli mendapati seluruh peserta penelitian kondisi anosmianya membaik. T
ak hanya penderita yang mengalami anosmia dan parosmia, orang lanjut usia yang semula tidak peka bau kondisinya jadi lebih baik.
Para peneliti lantas menyimpulkan, latihan mencium bau potensial sebagai cara mengobati anosmia secara alami.
Paparan bau yang berulang tersebut dapat meningkatkan kemampuan saraf di sekitar hidung sekaligus membantu menyembuhkan saraf penciuman yang rusak.
Menurut Profesor Bleier, penelitian terkait efektivitas latihan mencium bau tidak spesifik ditunjukan untuk mengatasi anosmia terkait Covid-19.
Risetnya secara umum ditujukan untuk penderita gangguan indra penciuman pasca-infeksi seperti flu.
Namun, tak ada salahnya latihan mencium bau beragam aroma ini dilakukan karena tidak ada efek sampingnya dan cukup praktis dilakukan.