SonoraBangka.Id - Sudah setahun pandemi Corona belum juga menunjukkan akan berakhir. Sejak awal pandemi, virus Corona telah bermutasi. Mutasi virus sebenarnya adalah hal yang biasanya.
Namun, serangkaian mutasi dari virus bisa menghasilkan varian yang lebih berbahaya dan menular.
Laporan Healhtline juga menyebut strain baru mengandung mutasi dapat memudahkan virus untuk mengikat sel manusia.
Setelah setahu menjadi pandemi, virus Corona telah menghasilan berbagai mutasi bari di beberapa negara.
Varian baru virus Corona
Mutasi pertama virus Corona adalah varian D614G, yang muncul di Australia dan India pada bulan Mei.
Pada bulan Desember, para ilmuwan mendeteksi varian B.1.1.7 di Inggris, diikuti oleh varian B.1.351 di Afrika Selatan, bersama dengan varian baru di Los Angeles dan Ohio.
Varian B.1.1.7 kini sedang menjadi fokus peneliti karena tidak hanya berpotensi lebih menular tetapi juga lebih mematikan.
Seperti apa varian baru B.1.1.7?
Varian B.1.1.7, yang pertama kali ditemukan di Inggris, diperkirakan 50 persen lebih menular daripada varian sebelumnya.
Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) terdapat 195 kasus infeksi B.1.1.7 ditemukan di Amerika Serikat.
Data CDC juga menyebutkan bahwa varian ini mengalami mutasi pada reseptor binding domain (RBD) protein spike pada posisi 501, dimana asam amino asparagine (N) telah diganti dengan tirosin (Y).