Non-reaktivitas adalah kemampuan kita menerima perasaan kita daripada bereaksi terhadap perasaan tersebut.
Kemudian, bertindak dengan kesadaran adalah bertindak sengaja, bukan membiarkan impuls atau dorongan hati yang timbul secara tiba-tiba mengendalikan tindakan kita.
Dan yang terakhir, kesadaran non-penghakiman adalah kemampuan untuk berpikir kritis tentang suatu situasi, tidak langsung membuat penilaian dan berpegang teguh pada penilaian itu.
Selain menjawab survei berisi pertanyaan tentang tingkat kesadaran individu pasangan, partisipan juga menanggapi pertanyaan tentang tingkat stres, kualitas hubungan yang dirasakan, dan kepuasan seksual.
Penelitian tersebut menemukan, tingkat stres individu partisipan berpengaruh negatif terhadap kualitas hubungan.
Ketika salah satu orang merasa stres, ia dapat dengan mudah melampiaskannya kepada pasangannya, dan itu berdampak negatif pada hubungan.
Mindfulness atau kesadaran dapat membantu meredakan tingkat stres, yang akhirnya bisa memperkuat hubungan.
Komponen kesadaran dari non-reaktivitas terlihat memiliki dampak paling signifikan pada kesehatan suatu hubungan.
Ketika pasangan tidak membiarkan perasaan memengaruhi tindakan mereka, hubungan pasangan menjadi lebih kuat.
Penelitian juga mengungkap, wanita yang berada dalam hubungan di mana kedua belah pihak bertindak dengan kesadaran, dilaporkan mengalami kepuasan seksual yang lebih tinggi.
Mempraktikkan mindfulness atau kesadaran dapat memperbaiki hubungan, sekaligus kualitas hidup kita.
Jadi, secara keseluruhan, penelitian tersebut menyimpulkan bahwa mindfulness tidak berdampak negatif pada hubungan pasangan, justru banyak efek positifnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yuk, Perkuat Hubunganmu dan Pasangan dengan Cara ini", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/05/164728820/yuk-perkuat-hubunganmu-dan-pasangan-dengan-cara-ini?page=all.