Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
Petugas kesehatan menerima suntikan vaksin corona buatan Sinovac di Rumah Sakit Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis (14/1/2021). Vaksin Sinovac telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Dengan izin penggunaan darurat ini, vaksin CoronaVac produksi Sinovac Life Science Co.Ltd.China dan PT Bio Farma (Persero) dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia. ( KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Tetap Pakai Masker Walau Sudah DiVvksin Covid-19. Menagapa ?

13 Maret 2021 13:09 WIB

SonoraBangka.id - Jika seseorang yang sudah mendapatkan vaksin bukan berarti bisa hidup normal seperti sebelum pandemi.

Nah alasannya, vaksin tidak serta merta menghindarkan kita dari penularan virus Covid-19, selain kita juga perlu menjaga keselamatan orang lain.

Menurut panduan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), seseorang dianggap telah divaksinasi penuh dua minggu setelah menerima dosis kedua vaksin.

Dikatakan dokter spesialis penyakit menular, Kristin Englund, MD, orang yang telah divaksinasi penuh bisa menghadiri pertemuan kecil di dalam ruangan tanpa masker dengan orang lain yang juga sudah divaksinasi penuh.

Individu yang telah divaksinasi penuh juga dapat mengadakan pertemuan kecil dengan orang lain dari satu rumah tangga yang tidak divaksinas, selama tidak ada seorang pun di dalam rumah yang dianggap berisiko tinggi.

Selain itu, orang yang divaksinasi penuh tidak perlu dikarantina atau dites jika melakukan kontak erat dengan seseorang yang positif Covid-19, selama tidak menunjukkan gejala apa pun.

"Namun, apabila orang yang divaksinasi lengkap telah berada di sekitar seseorang yang sakit dan mengalami gejala, maka dia harus menjalani tes dan menjauh dari orang lain dulu," terangnya.

Penting juga untuk diperhatikan bahwa orang yang divaksinasi penuh harus terus memakai masker wajah dan menjaga jarak secara fisik saat berada di ruang publik, serta menghindari pertemuan sedang dan besar.

"Orang yang divaksinasi penuh tetap harus menghindari kontak langsung dengan orang yang tidak divaksinasi," ungkapnya.

"Terutama dengan orang yang tidak divaksinasi dan berisiko tinggi atau tinggal dengan orang yang tidak divaksinasi berisiko tinggi," sambung dia.

Walau demikian, masih banyak yang harus dipelajari tentang seberapa efektif vaksin terhadap varian Covid-19 dan apakah vaksin tersebut mencegah orang menyebarkan virus atau tidak.

Data awal menunjukkan kemungkinan adanya penurunan penularan di antara orang-orang yang divaksinasi.

Oleh sebab itu, selalu ada tindakan pencegahan yang baik dengan memakai masker, menjaga jarak, dan mengamati tindakan pencegahan saat kita tidak merasa yakin pada kinerja vaksin.

Diungkapkannya pula, bahwa akan terus memantau panduan terbaru dari CDC seiring dengan semakin banyaknya data yang tersedia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sudah Divaksin Covid-19 Tetap Pakai Masker? Ini Penjelasannya", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/13/105655020/sudah-divaksin-covid-19-tetap-pakai-masker-ini-penjelasannya.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm