"Mudah-mudahan yang mengganggu-menganggu jenis penyakit seperti Covid-19 segera hilang dari bumi, itu permohonan dari umat Hindu," ungkapnya.
Setelah selesai upacara diperemptan jalan, mereka kembali lagi, ke tempat semula tempat yang pertama kali gelar upacara, setelah dari sana baru lah. Mereka kembali kerumah masing-masing.
"Karena upacara itu harus selsai pada 18.00 WIB, itu harus. Kami harus kembali kerumah masing-masing sehari sebelum hari raya Nyepi. Setelah mendapat tirte atau air suci dari laut, itu akan disebarkan di pekarangan rumah, untuk kebersihan, tepatnya jam 6 sore," katanya.
Empat hal yang tidak boleh dilakukan saat Nyepi
Pendeta atau Pemangku Adat Hindu, Ketut Permana mengatakan umat hindu melaksanakan hari raya Nyepi atau hari suci Nyepi, dilengkapi catur berate penyepian atau empat yang tidak boleh dilakukan.
"Yang pertama Amati Gheni (tidak boleh menyalakan api), Amati lelungan (tidak boleh berpergian) harus di dalam rumah atau di sekitar rumah, Amati Karye (tidak boleh bekerja) tidak boleh mengerjakan apapun harus non setop dan Amati Leanguwan (tidak boleh melihat hibur) baik apapun nonton hiburan apapun tidak boleh," ujar Ketut.
Menurutnya, catur berate penyepian yang harus dilakukan selama 24 jam, terhitung dari mulai Pukul 06.00 WIB pagi hari Minggu (14/3/2021), sampai Pukul 06.00 WIB pagi Senin (15/3/2021).
"Setelah sampai 24 jam, Baru lah kami berbuka puasa, setelah berbuka puasa kami boleh melakukan aktivitas seperti biasanya," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Umat Hindu Mempersiapkan Perayaan Hari Raya Nyepi, Berharap Covid-19 Segera Hilang dari Bumi, https://bangka.tribunnews.com/2021/03/12/umat-hindu-mempersiapkan-perayaan-hari-raya-nyeri-berharap-covid-19-segera-hilang-dari-bumi?page=2.