Kucing tampaknya memiliki kecenderungan bawaan untuk makan tumbuhan secara teratur, seperti halnya karnivora lain yang hidup liar.
Studi pada primata mengungkapkan bahwa tumbuhan yang tidak dapat dicerna membersihkan sistem usus dari parasit terutama cacing.
Menurut para peneliti di School of Veterinary Medicine di UC Davis, "Hampir semua karnivora liar membawa parasit di ususnya. Memakan tumbuhan akan memungkinkan mengurangi parasit di usus, terlepas dari apakah hewan merasakan atau tidak parasit tersebut."
Temuan yang menunjukkan bahwa 91% kucing tidak tampak sakit sebelum makan rumput memperkuat teori bahwa makan rumput adalah naluri kucing untuk membersihkan parasit berbahaya, bukan karena kucing dengan sengaja ingin muntah.
Meskipun demikian, 27% pemilik kucing yang disurvei melaporkan kucingnya sering muntah setelah makan tanaman, dengan persentase yang meningkat seiring bertambahnya usia kucing.
Beberapa teori menyebut bahwa rumput dapat menjadi obat pencahar bagi kucing, namun ada juga dokter hewan yang berpendapat bahwa kucing memakan rumput sebagai akibat dari kekurangan vitamin dan mineral, sehingga mencarinya di berbagai tumbuhan.
Perlu diingat bahwa di alam bebas, karnivora memakan mangsanya secara utuh, termasuk tulang dan bulunya.
Bagian-bagian yang sulit dicerna tersebut mungkin membantu pencernaan dan kesehatan saluran cerna kucing liar, sekaligus memberi nutrisi beragam.
Masalahnya, komponen yang sama tidak ditemukan pada makanan kucing komersial, sehingga muncul pertanyaan apakah makan rumput menjadi upaya kucing untuk menggantikan komponen makanan yang hilang ini ?