SonoraBangka.Id - Kejang pada anak dapat terjadi saat ada gangguan sinyal listrik di otak. Kondisi ini jamak dialami bayi dan anak kecil.
Kendati sekilas terlihat menakutkan, kejang pada anak umumnya bisa berhenti sendiri beberapa menit kemudian dan tidak mengancam jiwa.
Serangan kejang berulang biasanya terkait dengan epilepsi atau gangguan kejang. Kenali penyebab kejang pada anak, pertolongan pertama saat si kecil terkena serangan kejang, sampai kapan perlu waspada.
Penyebab kejang pada anak
Otak manusia terdiri atas miliaran sel saraf yang dikenal dengan neuron. Kejang terjadi saat sejumlah sel saraf mengirimkan muatan listrik pada saat yang bersamaan.
Gelombang listrik yang tidak normal dan intens ini dapat membanjiri otak dan memicu beragam gejala kejang seperti gemetaran, kehilangan kesadaran, bingung, ngiler, mata terbelalak, dan gejala lainnya.
Beragam kondisi bisa jadi penyebab kejang pada anak, antara lain:
Selain penyebab kejang di atas, gangguan kesehatan ini juga bisa muncul karena penyakit yang memengaruhi otak dan beberapa kondisi kesehatan lain.
Di antaranya kadar gula darah dan tekanan darah yang tidak normal, perubahan irama jantung, atau stres.
Serangan kejang yang datang berulang atau kerap kambuh bisa disebabkan epilepsi atau gangguan kejang.