SonoraBangka.id - Ramon Y Tungka selebriti sekaligus traveler menceritakan pengalamannya saat mendaki gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro, tahun 2018 silam.
“Saya berlatih satu tahun. Dari naik gunung 3 bulan sekali, sebulan sekali, kemudian dua minggu sekali, seminggu sekali,” ujar Ramon kepada Kompas.com di Bandung, belum lama ini.
Hingga waktu yang dinanti tiba. Ambassador Eiger ini pergi mendaki ke Kilimanjaro dengan berbagai persiapan.
Pendakian berlangsung dua minggu. Saat akan menuju puncak, pendakian banyak dilakukan malam hari.
Hal itu membuat fisiknya lelah, capek, dan jenuh. Ditambah dengan suhu udara yang sangat dingin mencapai minus 20 derajat Celsius.
Bahkan semakin pagi, udara semakin dingin. “Saya tinggal 30 menit lagi nyampe puncak (ketinggian 5.895 mdpl).
Saya terduduk lemah, saya mau menangis. Ya Allah, gue dah ga kuat. Badan gemetaran, masuk angin, kedinginan, lelah, capek,” tutur dia.
Mentalnya saat itu jatuh. Ia kemudian teringat sesuatu. Ia ambil handphonenya.
Ia buka video anaknya yang direkam sebelum berangkat ke Kilimanjaro. “Anak saya bilang: papa hati-hati ya.
Nanti pulang, kita main lagi. Video itu membuat saya, blarrrr nangis,” ucap pria kelahiran 2 Juni 1984 ini mengatakan.