Studi tersebut, mengamati kasus 44 pasien long covid yang divaksinasi dan 22 pasien long covid yang tidak divaksinasi.
Sebelum vaksinasi, sebagian besar pasien menunjukkan gejala yang serius dan mengeluhkan kelelahan, sesak napas, dan susah tidur.
Pada bulan Januari dan Februari, beberapa peserta menerima vaksinasi, diikuti gejala yang dicocokkan dengan mereka yang belum divaksinasi.
Setelah satu bulan kemudian, kedua kelompok dinilai kembali dan ditanya apakah gejala mereka membaik, memburuk, atau tetap sama.
Hasilnya, para peneliti menemukan, bahwa penyintas Covid-19 yang telah divaksinasi mengalami penurunan gejala sebesar 5,6 persen jika dibandingkan dengan yang tidak divaksinasi.
Walau demikian, para peneliti mengungkapkan apabila studi tersebut masih perlu lebih lanjut agar dapat mendukung klaim secara lebih tepat dan akurat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Vaksin Dapat Meredakan Gejala Long Covid? Ini Penjelasannya", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/03/19/101740020/benarkah-vaksin-dapat-meredakan-gejala-long-covid-ini-penjelasannya?page=3.