Makan banyak saat sahur bisa memicu obesitas
Berpuasa akan mengurangi asupan kalori sehingga bermanfaat bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.
Akan tetapi, pola makan yang salah selama bulan puasa justru dapat menimbulkan efek sebaliknya.
Sebuah penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa orang-orang yang diberikan porsi besar saat makan cenderung makan lebih banyak.
Mereka mengonsumsi setidaknya 35-45 persen lebih banyak makanan dibandingkan porsi normal.
Hal ini memang bisa bermanfaat bila Anda selalu makan makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka puasa.
Sayangnya, tidak sedikit hidangan sahur dan berbuka puasa yang justru tinggi akan kolesterol, gula, dan lemak trans.
Carolyn Dunn, seorang dosen dari North Carolina State University, menuturkan bahwa semakin besar porsi yang disajikan, maka semakin banyak Anda akan makan.
Jika menu sahur Anda tidak menyehatkan, maka risiko obesitas dan penyakit kronis dapat meningkat.
Makanan terbaik untuk sahur
Kunci menjaga energi selama berpuasa sebenarnya bukan dari seberapa banyak Anda makan saat sahur.
Makanan dengan porsi besar sekalipun tidak akan berpengaruh pada tubuh jika yang Anda makan tidak memiliki nutrisi yang bermanfaat.
Makanan untuk sahur harus berasal dari bahan-bahan yang bisa membuat Anda merasa kenyang lebih lama, misalnya:
Selain makanan padat gizi, cukupi kebutuhan cairan Anda dengan minum 2-3 gelas air putih saat sahur.
Sebab, rasa lesu selama berpuasa juga bisa disebabkan oleh dehidrasi ringan akibat kurangnya asupan cairan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mitos atau Fakta, Makan Banyak Saat Sahur Bisa Tunda Lapar Lebih Lama?", Klik untuk baca: https://sains.kompas.com/read/2019/05/27/035000523/mitos-atau-fakta-makan-banyak-saat-sahur-bisa-tunda-lapar-lebih-lama-?page=all.