Pada Agustus 2020, Teraoka mengunggah cuplikan video kucing adopsinya yang sedang bermain di sekitar miniatur kereta miliknya di laman Twitter dan media sosial lainnya.
Unggahan Teraoka kemudian ramai hingga membuat jumlah pengikutnya melonjak 10 kali lipat dari sebelumnya.
Para penggemar mulai mengiriminya makanan kucing dan hadiah lainnya.
Didorong oleh dukungan tersebut, Teraoka memutuskan untuk mempertahankan bisnis restorannya.
“Saya merasakan kehangatan orang-orang berkat anak-anak kucing ini dan saya ingin membuka restoran lagi,” kata Teraoka.
“Awalnya, saya ingin menyelamatkan kucing-kucing itu, tapi ternyata mereka menyelamatkan saya," lanjutnya.
Setelah kejadian itu, makin banyak pelanggan yang mampir ke Diorama Restaurant tiap akhir pekan tiba.
Diorama Restaurant, yang menyajikan menu makan siang dan kopi, memang menggunakan diorama kereta api sebagai daya tariknya.
Latar diorama tersebut adalah di kota regional Jepang selama periode pertumbuhan ekonomi yang pesat pascaperang.
Selama berada di Diorama Restaurant, pelanggan bisa menjalankan kereta mini mereka sendiri di sekitar diorama.
Uniknya, kucing-kucing nggak segan untuk berjalan di atas rel kereta api dan merusak perlengkapan diorama.
Staf sudah memperkirakan hal itu sebelumnya. Padahal, Teraoka sebelum merawat kucing nggak bisa memaafkan orang yang memperlakukan dioramanya dengan kasar.
Kucing-kucing tersebut disimpan dalam kandang selama jam buka restoran untuk memungkinkan pengunjung tetap bisa menikmati diorama.
Setelah jam tutup restoran tiba, kucing mulai dibebaskan untuk melakukan apa yang mereka inginkan. Saat ini, Diorama Restaurant lebih sering melakukan perawatan untuk miniatur kereta api, senggaknya selama dua kali dalam seminggu.
Mereka rutin mengganti suku cadang agar lebih kokoh dan bisa menopang bobot kucing yang makin bertambah. (*)