Ilustrasi
Ilustrasi ( Kompas.com)

Lakukan Ini, Agar Kekerasan Berbasis Gender Online di Indonesia Mereda

21 Juni 2021 11:29 WIB

SonoraBangka.id - Angka Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia masih tergolong sangat tinggi.

Bahkan, berdasarkan data catatan tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2021, KBGO yang dilaporkan di tahun 2020 meningkat menjadi 940 kasus.

Menurut Gender Equality & Social Inclusion Specialist Yayasan Plan International Indonesia, Rani Hastari, kasus KBGO ini tidak hanya terjadi pada perempuan tetapi juga laki-laki.

"Kekerasan berbasis gender online ini tidak hanya berlaku pada yang opposite gender saja, namun terjadi pada sesama gender," terangnya saat webinar bersama The Body Shop® Indonesia, Sabtu (19/6/2021).

"Biasanya, hal ini dipengaruhi oleh relasi kuasa dari pelaku kekerasan terhadap korbannya," sambung dia.

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa KBGO ini bisa terjadi dalam berbagai bentuk seperti pelecahan daring, serangan seksual secara daring, mengeksploitasi konten seksual, dan sebagainya.

Untuk itu, Rani mengatakan bahwa edukasi tentang kesetaraan gender, terutama pada anak-anak muda sangat penting dalam mencegah KBGO.

"Apalagi, tingginya risiko KBGO di masa pandemi ini menjadi pengingat kita tentang perlunya pengenalan Kekerasan Berbasis Gender (KBG) dan KBGO kepada kalangan muda," lanjutnya.

Kampanye No! Go! Tell!  Sejalan dengan pentingnya edukasi KBGO pada anak-anak muda, The Body Shop® Indonesia bersama Plan Indonesia, Magdalene, Yayasan Pulih, dan Makassar International Writers Festival berkolaborasi dalam sebuah kampanye.

Kampanye yang dinamakan "No! Go! Tell! (Katakan Tidak, Jauhi, Laporkan!)" adalah mekanisme untuk mencegah kekerasan seksual, khususnya KBGO, dan menemukan ruang aman.

Ini juga dapat menjadi edukasi untuk memberdayakan diri sendiri dan orang lain saat berada dalam situasi rawan kekerasan seksual bagi anak-anak muda.

Ratu Ommaya selaku Public Relations and Community Manager The Body Shop® Indonesia mengatakan bahwa kampanye ini merupakan bentuk dukungan terhadap perjuangan akan RUU PKS yang sudah dimulai para aktivis sejak tahun 2012.

"Pelatihan workshop gender training, storytelling, dan data gathering untuk generasi muda diharapkan dapat menjadi skill yang penting dalam memahami kesetaraan gender, serta menurunkan angka KBGO," jelasnya.

Maya juga menambahkan bahwa saatnya mengajak generasi muda untuk berani bersuara melalui karya-karya atau konten digital di sosial media.

Ditambahkannya, bahwa mereka percaya jika kesetaraan gender bisa tercapai, maka akan menumbuhkan rasa aman dan terciptanya produktivitas yang baik, serta dapat mencegah kekerasan seksual.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kekerasan Berbasis Gender Online Tinggi di Indonesia, Ini yang Perlu Dilakukan", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2021/06/20/105544820/kekerasan-berbasis-gender-online-tinggi-di-indonesia-ini-yang-perlu?page=2.

SumberKOMPAS.com
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm