Di antaranya yang sama-sama punya passion bisnis, visi misi sejalan, kreatif, inovatif, pekerja keras, dan paling penting yang paham betul baik buruknya Anda.
Begitupun dengan Anda, tahu seluk beluk pribadinya. Meski mengenal satu sama lain, dalam menjalankan bisnis nantinya, Anda dan sabahat harus saling mengingatkan.
Tidak melulu harus memaklumi sifat buruk masing-masing, tapi belajar untuk memperbaiki diri demi keutuhan bisnis bersama.
2. Tentukan Peran Masing-masing
Meski sama-sama berstatus sebagai founder, tapi Anda dan sahabat tetap harus memiliki peran masing-masing.
Misalnya, Anda mengurusi bagian keuangan dan marketing, sementara sahabat di bagian produksi dan pelayanan.
Penentuan peran sebaiknya sesuai dengan kemampuan dan passion masing-masing untuk memudahkan pelaksanaannya.
Diskusikan hal ini sebaik mungkin untuk menghindari pengambilan peran yang salah.
Pastikan setiap orang menjalankan perannya dengan baik. Jika ada kendala di salah satunya, satu sama lain dapat memberikan saran, tanpa campur tangan berlebihan.
Itulah yang dinamakan sikap profesional dalam berbisnis.
3. Ada Hitam di Atas Putih
Bisnis bareng sahabat memang mengandalkan sistem kepercayaan. Namun tidak boleh sepenuhnya percaya.
Tetap harus ada hitam di atas putih. Jadi semacam perjanjian kerja sama sebelum menjalankan bisnis.