Senyawa sitotoksik dalam ramuan Cina ini dapat menginduksi aktivitas glutathione-S-transferase (GST) di sel hati.
GST akan menghilangkan senyawa mutagenik dan radikal bebas, sehingga mencegah perubahan kanker.
Memang penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme molekuler dan efek antikanker dari akar obat ini.
3. Mengobati peradangan
Rimpang lengkuas mengandung flavonoid, tanin, saponin, glikosida, dan beberapa senyawa fenolik.
Fitokimia ini menunjukkan efek anti-inflamasi dan analgesik yang kuat dalam penelitian pada hewan.
Karena ekstrak lengkuas dapat menghambat jalur COX-1 dan 2 dan lipoksigenase, maka dapat digunakan untuk mengatasi radang sendi, edema, radang usus, dan gangguan peradangan lainnya.
4. Memiliki sifat antimikroba
Peneliti mengklaim bahwa minyak atsiri dari rimpang lengkuas kering dan segar dapat menghilangkan bakteri, ragi, jamur, dan parasit.
Acetoxychavicol acetate (ACA), suatu senyawa yang diisolasi dari ekstrak rimpang kering, bisa aktif terhadap spesies bakteri dermatofita (skin-infesting) tertentu.