SonoraBangka.id - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) terus mendorong produktivitas pertanian melalui berbagai program. Mulai dari penyaluran benih unggul, pemberdayaan petani, dan infrastruktur sarana pertanian. Terbukti dorongan tersebut membuahkan hasil yakni Nilai Tukar Petani (NTP) Babel mencatat kenaikan tertinggi di tanah air pada Maret 2021 sebesar 121,89 atau naik 3,93 persen, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Kami telah siapkan lahan sekitar 350 Hektar di kawasan HPL (Hak Pengelolaan) dan hutan yang bekerja sama dengan KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan), saya ajak petani kopi untuk bercocok tanam di lahan tersebut,"ujarnya.
Oleh karena itu, orang nomor satu di Babel itu mengajak masyarakat untuk beralih mata pencaharian dari sektor pertambangan ke pertanian. Selain merusak lingkungan, saat ini sumbangan pendapatan daerah dari sektor pertanian sangat besar, selisihnya tak berbeda jauh dari sektor pertambangan. Sehingga di masa mendatang sektor pertanian menjadi andalan bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan Babel itu sendiri.
Gubernur menjelaskan tujuan itu semua agar kesejahteraan petani meningkat, dengan syarat jangan hanya menanam satu komoditi. Misalnya apabila lada sudah disandingkan dengan tanaman kopi, masih bisa di sela juga dengan tanaman jahe merah, lengkuas, dan lain sebagainya.
"Kalau kita berharap dengan hanya satu komoditi, harganya fluktuatif, Nah dengan menanam lebih dari satu komoditi dapat mereduksi harga yang berimbas pada kenaikan nilai tukar petani kita," jelasnya.
Gubernur mengatakan Dirinya belum lama ini pernah mengajak Forkopimda Babel untuk melihat lebih dekat aktivitas petani kita agar, adanya pemikiran yang sama untuk bersama memajukan petani kita. Di samping tidak melupakan sektor perikanan yang sedang dikembangkan seperti rumput laut dan udang vaname, serta komoditi lain yang berpeluang baik di pasaran.
"Dengan begini kita dapat mengetahui keperluan para petani sehingga, kita dapat membimbingnya dari awal hingga akhir," ujarnya.
Ke depan, dalam pengelolaan 350 Hektar akan didampingi Penyuluh Pertanian Swadaya yang kompeten di bidangnya sehingga, hasil produksi yang dihasilkan baik bagi petani.