ilustrasi Instagram user
ilustrasi Instagram user ( (cnet.com))

Instagram sedang menyiapkan fitur baru bernama "Exclusive Stories"

3 Juli 2021 06:15 WIB

Bangkasonora.ID - Reverse engineer sekaligus Alessandro Paluzzi baru-baru ini mengunggah kicauan di Twitter yang menunjukkan bahwa Instagram sedang menyiapkan fitur baru bernama "Exclusive Stories" Mirip dengan Super Follow di Twitter, Exclusive Stories kabarnya memungkinkan kreator untuk mengunggah konten Stories eksklusif yang kemungkinan hanya bisa dilihat dengan membayar biaya langganan.

"Exclusive Stories juga bisa disimpan di highlights sehingga fans selalu punya sesuatu untuk dilihat saat mereka bergabung," kicau Paluzzi di akun Twitter miliknya.

Belakangan, sebagaimana dihimpun Bangkasonora.ID dari TechCrunch, Jumat (2/7/2021), Instagram mengonfirmasi bahwa fitur Exclusive Stories memang sedang dikembangkan secara internal, tapi belum diuji ke publik. Instagram menolak berbicara lebih lanjut soal itu.

Exclusive Stories memang sedang dikembangkan secara internal, tapi belum diuji ke publik. Instagram menolak berbicara lebih lanjut soal itu. Meski demikian, dari rangkaian screenshot yang diedarkan oleh Paluzzi, mekanisme Exclusive Stories sedikit banyak sudah bisa dilihat.

Paluzzi menemukan fitur ini dengan cara membongkar alias reverse engineer baris kode di aplikasi Instagram. Disebutkan bahwa unggahan story yang bersifat eksklusif akan ditandai dengan label khusus berwarna ungu untuk membedahannya dari unggahan Stories lain.

Exclusive Stories hanya bisa dilihat oleh pelanggan kreator yang bersangkutan. Ketika orang yang bukan member coba membukanya, Exclusive Stories tidak akan bisa dilihat, hanya ada pesan berbunyi "Hanya anggota dari (nama kreator) yang bisa melihat story ini".


Selain itu, konten story eksklusif juga tidak bisa di-screenshot. Masih belum diketahui kapan fitur Exclusive Stories bakal digulirkan ke pengguna Instagram.

Pihak Instagram sendiri melalui CEO Alex Mosseri sebelumnya memang pernah menyatakan bahwa pihaknya terbuka dengan monetisasi kreator lewat langganan membership, seperti yang dipopulerkan oleh OnlyFans dan Patreon.

Model monetisasi tersebut belakangan mulai diadopsi oleh media-media sosial mainstream. Sebelumnya, pada awal tahun ini, Twitter sudah lebih dulu menerapkan fitur serupa yang diberi nama Super Follow.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

SumberKompas Tekno
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
101.1 fm
103.5 fm
105.9 fm
94.4 fm